Bernama lengkap Yavento Ditra Pranata atau lebih akrab dipanggil Ditra, pria asal Yogyakarta ini juga dikenal dengan julukan pingky boy karena kegemarannya menggunakan warna pink sebagai identitas dirinya, baik warna pink yang melekat pada frame sepeda, jersey, helm, hingga apparel lainnya.
Ditra Pranata lebih populer sebagai salah satu rider Polygon Factory Team sejak 2011, dimana tahun 2017 team berkolaborasi dengan salah satu brand apparel nasional kemudian berganti nama menjadi Polygon PVR Team. Kini 2018? terakhir dihubungi Braderian di awal tahun, hingga saat ini Ditra-pun masih belum membuka informasi, tolong nanti kami di-update ya brader!

Ditra Pranata menampilkan performance yang impresif pada kejuaraan RED BULL JUNGLE MELTDOWN 2013. Begitu juga dengan rekannya Agung Fambudi yang mampu menghasilkan catatan waktu tercepat. Ditra Berhasil Finish Tercepat (1 place)
Ditra dan Polygon
Terhitung sudah 7 tahun lebih Ditra dinaungi oleh pabrikan sepeda nasional, Polygon Bikes. Dimulai 2011 sebagai tahun lahirnya Polygon Factory Team (PFT), Ditra berpartner dengan 2 rider yang lain mengguncang dunia kompetisi downhill di Indonesia. 3 tahun berpartner dengan Afos Katana (sekarang bergabung dengan pabrikan Thrill) dan Agung Fambudi (sekarang memperkuat team downhill Lubuk Linggau), setelahnya mereka berkompetisi sengit di track downhill.
Sejarah bercerita, PFT menjadi team yang sangat tangguh dan kompetitif (2011-2014), mereka menjadi primadona pembalap downhill nasional yang sangat diperhitungkan, bersaing sengit dengan team pabrikan lainnya seperti United Bike Kencana (UBK) dengan rider Popo Ario Sejati bertanding di kelas Men Elite. Mungkin, menurut kami 2011-2014 adalah masa keemasan PFT, baik secara prestasi maupun ambiencenya.

Ditra Pranata, saat tergabung dalam Polygon PVR Team
Di tahun 2015 Ditra seorang sendiri membawa nama PFT (downhill) tanpa partner, tak lama kemudian Polygon menarik atlitnya yang lain dari disiplin Cross Country (XC) masuk ke dalam payung PFT, termasuk Sang Ratu XC Nasional, Kuzmawati Yazid.
Hingga di tahun 2017 team bertambah anggota dengan masuknya Nining Porwaningsih dan Dedik Handika menjadi Polygon PVR Team.
Tidak hanya di Indonesia, Ditra juga berkiprah di luar negeri. Sempat berlatih intens di Australia beberapa pekan (2011-2012), Ditra juga beberapa kali memenangi kejuaraan seperti Juara 2 Singapore Redbull Darknight dan Juara 1 Redbull Malaysia Jungle Meltdown di tahun 2013. Menjuarai berbagai kompetisi nasional serta sejumlah prestasi telah berhasil diraihnya berkat kegigihan dan ketekunannya, selain berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan ASEAN MTB CUP 2015, Ditra juga meraih posisi kedua total point ajang Indonesian Downhill 2016.
Masa Kecil
Awal mula ketertarikan Ditra kecil di dunia sepeda dimulai sejak ia masih duduk di kelas 4 SD, dari kecil ia sudah dilatih oleh Ayahnya dan bersepeda telah mendarah daging sejak itu. Ayah Ditra merupakan seorang mantan pembalap BMX. Selama mengikuti balap BMX, Ditra sering menjuarai berbagai kejuaraan dari mulai dari kelas junior hingga elite.
“Saya sering diajak menonton aksi-aksi balap BMX sama bapak, sejak usia 10 tahun, saya mulai tertarik mengikuti balap sepeda BMX, karena pada waktu itu BMX sangat populer dan sering ada perlombaan di Jogja”.
Masa Membangun Diri
Di tengah masa latihannya, awal tahun 2006, Ditra diperkenalkan dengan dunia downhill oleh seorang senior, pelatih, sekaligus pemilik tim Elgato, yakni Bima Bathara. Oleh Pakde, sapaan Bima Bathara, Ditra mulai belajar mendalami MTB, khususnya downhill. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan dirinya semakin tumbuh, keinginan untuk berkarir keras menjadi atlit profesional semakin tak terbendung, Ditra memutuskan untuk beralih dari BMX ke MTB. Di awal tahun 2008, Ditra sudah mengikuti kejuaraan-kejuaraan di kelas Men Elite dan untuk pertama kalinya dalam keikutsertaannya di kejuaraan downhill, ia berhasil meraih juara kedua.
Di dunia balap, Ditra dikenal sebagai atlit yang memiliki konsistensi tinggi. Disaat banyak atlit lain yang “pasang-surut” dalam eksistensi, sebaliknya Ditra memiliki irama berlatih, prestasi, dan tekad yang dia jalani dengan sangat konsisten. Selalu eksis di sepanjang tahun dan didominasi podium dalam list prestasinya, karena dia sadar konsistensi adalah modal dasar baginya untuk terus berkarir.
Ditra selalu bertekad memaksimalkan di segala aspek dalam berlatih dan berkompetisi. Melatih fisik untuk selalu tangguh, berlatih endurance, teknik bermanuver mengendalikan sepeda downhill, strategi berkompetisi, hingga memaksimalkan diri sebagai brand ambassador dengan selalu eksis di social media, semua dia lalui tanpa putus asa dan terus belajar. Tak heran, tak hanya kompetisi downhill yang dia ikuti, kejuaraan all mountain (enduro) dan cross country sesekali juga Ditra ikuti sebagai salah satu cara untuk mengukur diri. Jadi, sebenarnya fokus di disiplin MTB apa brader Ditra? “Tetep brader, konsentrasi utama saya tetep di downhill, tapi tidak ada salahnya juga saya berkompetisi di enduro kan? untuk menguji seberapa jauh kompetensi saya di MTB”, sahut Ditra mantab.
“Saya tidak hanya bertanggung jawab untuk diri saya sendiri, tapi juga bertanggung jawab kepada siapapun yang telah men-support saya, termasuk para sponsor, jadi apapun saya bertekad maksimal”
Kehidupan Sosial
Di samping bergelut dalam genre MTB, aktifitas roadbike pun rutin dilakukan oleh Ditra, baik untuk mendukung latihan endurancenya maupun untuk melengkapi kehidupal sosialnya.

Memiliki pergaulan luas, Ditra Pranata juga aktif bersepeda Road, bergabung dalam komunitas Keong Cycling Team Yogyakarta.
“Bersepeda tidak hanya sekedar untuk karir, tapi juga sebagai cara bersosilisasi, menemukan teman baru, suasana baru, dan menjaga relasi”
Di sela kegiatan sehari-harinya yang didominasi latihan dan kompetisi, Ditra menyempatkan menunurunkan ilmunya kepada keponakannya, Yafet Carlo, mengajaknya berlatih hingga mensupportnya terus bertanding. “Melihat Carlo selalu mengingatkan saya pada masa kecil, dia berlatih dan bertanding dengan hati dia sendiri tanpa paksaan dari manapun, dia punya passion yang kuat di sepeda”, jelas Ditra dengan kalem.
OK brader Ditra, thanks menemani ngopi di sore hari, semoga sukses untuk kedepannya, Good Luck brader! “matur nuwun brader…”, sahut Ditra.

Yavento Ditra Pranata
PRESTASI
2017:
Juara 1 Induro klangon jogja
Juara 2 IDH Breksi seri 1
Juara 1 Gravity Series Sebex Bogor
Juara 2 Induro Pamitra
Juara 1 IDH seri 2 Pekalongan
Juara 2 Porda jogja DH
Juara 1 Porda jogja XC
Juara 3 Induro KTH Bogor
Juara 2 Gravity Series jogja
Juara 3 IDH seri 4 umbulsidomukti
Juara 2 Induro Bali Bike Park
Juara 3 IDH Seri 5 Klemuk Malang
Juara 1 XC KapoldaCup jogja
Juara 1 DH KapoldaCup jogja
2016 :
Juara 1 Urban IDH Boyolali
Juara 4 Asia Cup Malaysia
Juara 4 XC race Kalimantan selatan
2015:
Juara 3 Urban NightRace Malang
Juara 2 DH Sarangan
Juara 1 Asean Cup Jogja
Juara 2 Downmall Hartonomall Solo
Juara 2 DH Guarong Salatiga
Juara 2 Downmall Madiun
Juara 3 DH Pekalongan
Juara 3 Pra Pon Garut
Juara 1 Enduro Race Jogja
2014 :
Juara 2 Enduro Bandung
Juara 1 Kejurnas DH Turgo
Juara 2 Kejurnas BMX Youtcenter Jogja
Juara 2 BMX Jogja
Juara 1 Downmall Jogja
Juara 3 DH Umbulsidomukti
Juara 3 DH Songgorit Klemuk
Juara 3 DH Pacet Mojokerto
Juara 3 Downmall Miko Mall Bandung
2013 :
Juara 2 Singapore Redbull Darknight
Juara 1 Redbull Malaysia Jungle Meltdown
Juara 1 Porda DH
Juara 1 Porda BMX
Juara 1 Downmall Malang
/Braderian 2018. Foto: Ditra Pranata
Leave A Comment