Brader, di akhir 2017 kita sempat mendengar berita bahwa industri sepeda nasional tersandung pembatasan impor parts sepeda, terutama untuk ban dan rantai. Rudiyono, Ketua Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI), menyampaikan pembatasan impor dari pemerintah ini mengganggu produksi pabrikan. Pasokan komponen biasanya didatangkan dari pabrikan di kawasan Asia karena produk lokal tidak tersedia.

Rudiyono menambahkan perkiraan kapasitas produksi sepeda nasional mencapai 2,5 juta unit per tahun. Namun sampai dengan pada awal Desember 2017 pabrikan hanya dapat memproduksi sekitar 1,8 juta—2 juta unit sepeda. Sementara itu AIPI memprediksi kebutuhan sepeda nasional pada 2017 dapat mencapai 5,5 juta–6 juta unit sepeda. Artinya brader, ada pangsa pasar besar yang saat ini juga diisi oleh produsen sepeda luar negeri. (sumber: bisnis.com)

Pabrik Sepeda Thrill

Jajaran mahakarya Bike Works Indonesia, Thrill serius menggarap pasar BMX

 

Lalu bagaimana Industri sepeda Nasional di tahun 2018 menyikapi hal ini?

Meski serapan konsumsi sepeda nasional mengalami penurunan, namun jika kita mengamati perkembangan di pasar, ada beberapa genre sepeda yang terlihat mengalami peningkatan jumlah pemakainya. Sebut saja sepeda gunung (MTB), nampak konsumen sepeda gunung terus meningkat terlihat dari semakin banyak komunitas & event. Meski tidak ada informasi mengenai jumlah pasti penjualan sepeda gunung, jika kita amati di lapangan, MTB full-suspension nampak semakin banyak peminatnya. Hal ini terlihat dari banyaknya event enduro dan downhill di sepanjang tahun. Toko sepeda juga nampak menonjolkan MTB di display toko mereka, artinya tren sepeda gunung semakin meningkat.

Pabrik Sepeda Thrill

Inovasi di MTB full-suspension, salah satu kiat Thrill menghadapi kompetitor

Pabrikan sepeda Thrill adalah salah satu produsen sepeda nasional yang merespon positif tren ini. Produsen sepeda yang memiliki fasilitas produksi di Desa Sumengko, Wringinanom, Gresik ini memiliki progres yang baik sepanjang 2017 dan mencoba mengkoreksi lebih positif di 2018. Di 2018 Thrill merilis beberapa varian sepeda teranyar mereka ke pasaran, mulai genre Mountain Bike yang masih mendapat hati tersendiri untuk goweser di tanah air, tipe roadbike yang akhir-akhir ini semakin dilirik, begitu juga seri komuter untuk lingkungan urban dari Thrill yang terus berinovasi.

“Kami menyikapi kondisi pasar saat ini dengan terus mengembangkan inovasi baru. Tahun ini kami berusaha menampilkan sesuatu yang berbeda dari varian sebelumnya kepada konsumen. Semoga inovasi dari Thrill bisa diterima baik di pasar” terang Nita, staff bagian promosi Thrill kepada Braderian.

Thril serius mengembangkan lineup-nya mulai dari seri mountain bike berbagai genre mulai XC (Cross Country) sampai AM (All Mountain) berurutan mulai Thrill Ravage, Vanquish, Fervent, Ricochet berbagai varian spek travel dari 120mm sampai 160mm untuk genre All Mountain mendapat pengubahan untuk lineup 2018 ini.

Head of Development PT Indonesia Bike Works selaku produsen Thrill menjelaskan, “Pesepeda saat ini sudah mulai terkotak-kotak untuk beragam genre sepeda, jika melihat beberapa tahun yang lalu ketika sepeda mulai ramai kembali, pesepeda tak melulu fanatik dalam satu genre dan cenderung memakai beragam tipe sepeda entah untuk komuter atau berolahraga. Namun medio 2014 keatas mereka mulai seperti menemukan genre sepeda apa yang sesuai untuk mereka dan hal ini biasanya dari sebuah komunitas. Entah roadbike, MTB – recreational, MTB – gravity seperti AM atau DH, atau sekedar sebagai moda transportasi seperti sepeda komuter jamak ditemui di pesepeda saat ini”.

Pabrik Sepeda Thrill

Thrill berkiprah di Olimpiade Dunia 2016

Thrill sendiri merupakan brand baru di pasar sepeda Indonesia, memulai produksi secara mandiri pada tahun 2013 setelah sebelumnya nimbrung di fasilitas produksi sepeda brand lain yang memang pada tahun-tahun tersebut brader mungkin banyak mengira Thrill merupakan sub brand dari pabrikan yang menjadi mitra produksi Thrill sebelumnya. Di bawah bendera PT Indonesia Bike Works mereka memproduksi line-up beragam yang sesuai untuk segment pasar tertentu, seperti lineup untuk pemula atau segment produksi yang paling besar konsumennya yakni seri Tabibitho dengan model sepeda yang cocok untuk komuter dan MTB rekreasi. Seri lineup Thrill merupakan yang terlengkap di korporasi ini dengan beragam genre dan segmen, mulai middle sampai high end, jenis sepeda pun beragam dari mulai yang cocok untuk bermain di bikepark seperti BMX seri Thrill Havoc dan Fiery sampai seri high end Thrill saat ini seperti Ricochet yang diperuntukan untuk MTB gravity enthusiats.

Siswanto mengungkap, pasar untuk lineup Thrill BMX sudah menembus ekspor ke berbagai negara di Benua Asia, Amerika dan Eropa yang terkenal sebagai “kiblat” BMX Race dunia. Thrill mensupport pembalap belia disana untuk mempersiapkan mereka mengikuti race genre yang lain. “Bahkan di 2016 yang lalu kami mensupport pembalap di cabang BMX di gelaran multievent Olimpiade dari beberapa negara bahkan wakil dari Indonesia, Toni Syarifudin” jelas Siswanto.

Editor/Foto: Yudistira