Beberapa waktu lalu Focus, merk sepeda pimpinan pionir sepeda gunung Eropa, Mike Kluge meluncurkan jajaran sepeda barunya. Event Sea Otter Eropa di Girona, Italia 8-10 Juni menjadi tempat peluncuran sepeda listrik dari merk Jerman tersebut. Berbeda dengan sepeda listrik lain yang bergenre trekking atau sepeda gunung, Paralane² yang baru diluncurkan bergenre gravel.
Paralane² merupakan buah pengembangan lebih lanjut dari Project Y, sebuah proyek prototipe sepeda jalan raya elektrik. Program ini bertujuan membangun sepeda listrik dengan pengendalian yang mirip sepeda konvensional serta berbobot minimal. Hasil dari pengembangan ini, Focus berhasil menekan bobot Paralane² hingga di bawah 13 kilogram.
Untuk mencapai target itu, Focus bekerja sama dengan Fazua, perusahaan kecil dari Munich yang juga mensuplai motor listrik untuk Cube dan Pinarello. Keunggulan dari produk Fazua adalah motor yang lebih ringkas dan baterai ringan yang berkapasitas hanya 250Wh, lebih kecil dari pesaing yang umumnya berkapasitas 500Wh. Motor dan baterai Fazua hanya berbobot 3,5 kilogram sehingga bobot sepeda dengan motor Fazua akan bertambah di bawah 4 kilogram dari versi konvensionalnya.
Inovasi lain yang disematkan adalah penggunaan jarak dropout “Road Boost”. Jarak dropout 12 x 110 (depan) dan 12×148 (belakang) ini adalah pertama kalinya digunakan di sepeda jalan raya. Selain untuk meningkatkan pengendalian, penggunaan standard Road Boost ini juga untuk mengkompensasi melebarnya posisi crank akibat motor listrik. Untuk menyediakan roda dengan standar Road Boost, Focus menggandeng DT Swiss.
Keunikan lain dari Paralane² adalah sepeda ini dapat digunakan tanpa motor listrik. Baterai dan motor Paralane² bisa dicabut dengan mudah. Focus juga menyediakan penutup untuk lubang yang ditinggalkan baterai dan motor.
Dengan harga €5.200 – €10.500 (Rp. 85-173 juta) siapa kira-kira konsumen potensial Paralane²? Kapasitas baterai yang 250Wh diprediksi hanya cukup untuk perjalanan 50 kilometer dirasa minim untuk sepeda jalan raya atau gravel. Perjalanan dengan sepeda jalan raya umumnya dilakukan di atas 100 kilometer, demikian pula dengan sepeda gravel yang bahkan sering berhenti di tempat terpencil tanpa akses listrik.
Prediksi Braderian, sepeda ini jika diikuti oleh pabrikan lain akan melahirkan kategori lomba/permainan baru. Seperti event Grinduro, pembalap akan berlomba seperti Enduro sepeda, atau untuk yang belum familiar, seperti reli mobil. Lomba ini akan membuat pembalap berlomba sekencang-kencangnya di special stage yang ditentukan, untuk kemudian bisa mengganti baterai jika habis selepas special stage.
Leave A Comment