Permasalahan pangan dan polusi selalu menjadi masalah yang menuntut solusi. Urban farming salah satunya. Ide menempatkan kebun buah dan sayuran di atap kota sudah mulai marak dilakukan di berbagai kota. Urban farming juga mempromosikan kegiatan yang sehat bagi warga kota dengan menawarkan alasan untuk terkoneksi satu dengan lainnya.
Pascal Hardy dari Agripolis menawarkan kebun barunya sebagai model global produksi pangan berkelanjutan. Kebun seluas 14.000 meter persegi yang direncanakan dibuat di atap gedung Paris Expo, Porte de Versailles diprediksi dapat memproduksi buah dan sayur hingga 1 ton per hari saat puncak musim panen. Di lokasi gedung eksibisi yang berada Marais, arondisemen (setingkat kecamatan) 15, barat daya Paris ini ditanam 30 jenis tanaman yang dipelihara 20 orang pekerja. Sebelumnya urban farming skala besar telah ada di Den Hague, Detroit, dan Shanghai, termasuk lokasi lebih kecil di dekat gedung Paris Expo.
Hasil kebun tersebut akan dijual kepada warga kota, baik secara langsung, atau melalui toko, hotel,, dan kantin. Selain itu di gedung ini juga dibangun restoran yang mampu menampung 300 orang tamu.
Untuk meningkatkan keberlanjutan (sustainability) penanaman dilakukan dengan metode aeroponic vertical farming yang menggunakan sirkulasi air tertutup dan tidak menggunakan tanah. Kebun ini juga tidak menggunakan bahan kimia dan pestisida.
Selain produksi, tempat ini juga memungkinkan kegiatan yang sejalan dengan tujuan pembangunannya, seperti tour edukasi, workshop, dan event lainnya. Warga kota lain pun dapat menyewa “lahan” berupa kotak yang dapat digunakan untuk memproduksi pangan sendiri sehingga warga kota lebih terkoneksi dengan bahan makanannya.
Pembuatan urban rooftop farming sejalan dengan program kota Paris, Parisculteurs. Parisculteur yang digagas walikota Paris Anne Hidalgo menargetkan penanaman tanaman di 100 hektar area sebelum 2020. Walau begitu proyek ini tidak menggunakan dana subsidi dari kota, dan diharapkan dapat mencapai keuntungan pada tahun pertama operasinya.
Agripolis berharap, kebun yang dibuatnya dapat menjadi contoh sehingga atap bangunan dan lahan menganggur lainnya dapat meniru model yang mereka buat. Ide bagus ya Brader?
Iya, poin bagus untuk membangun kemandirian pangan. Tapi disisi lain, polusi sepertinya masih harus ditangani dengan cara konvensional. Menanam pohon diatas hutan-hutan yang sudah ditebang/terbakar. The issue is in fact how long it takes to grow back and produce the oxygen we need whilst at the same time we have to survive the uprising global warming effect? Semoga menginspirasi konten berikutnya!
Terima Kasih responnya, kami sepakat polusi musti diperangi oleh tiap individu, baik secara tindakan praktis maupun membangun lingkungan yang sustainable. Sekecil apapun effort kalau dilakukan tiap individu dalam jumlah yang mass, dampak positif baik bumi pasti ada. Bersemangat!