Gravel bukan hanya lagi ramai di luar, pesepeda lokal juga lagi getol dengan sepeda berbasis road bike ini. Di Indonesia sebenarnya sudah punya banyak pilihan, mulai dari harga murah sampai harga sultan, dari merek lokal maupun produk global. Berapapun level kantong Brader berada, tenang pilihan produknya ada. Mau buat ikut2an tren aja atau masu serius, aman!
Negeri kita bukan hanya Gemah Ripah Loh Jinawi , tapi juga subur buat Gravel. Pilihan sepedanya banyak, treknya juga melimpah, joss!
Berikut list Sepeda Gravel versi Braderian:
1. Genio Scappa
Bisa jadi, ini gravel ter-murah-rah-rah di pasar gravel saat ini, ga ada lawannya. Minimal, sarat gravel bahwa musti punya tire clearance lebar dan ban minimal 700x38C sudah diakomodir sama si Scappa ini. Sudah pakai flared drop bar dong! udah lebih dari cukup untuk bisa tampail gaya Gravel.
Dengan harga sekitar 2,6 jutaan, sepeda ini benar2 setimpal dengan apa yang didapat. Kalau Brader masih komplen ini itu, situ yang kebangetan. Ya, frame hi-ten steel, parts juga tidak ada yang mewah, semuanya paket hemat. Sprocket juga masih ulir. Tapi nyatanya, Scappa ini terbilang sukses, sudah banyak seliweran di sosmed. Orang yang tadinya ga pernah ngelirik Genio, gara2 si Scappa ini Genio jadi referensi baru sepeda gravel.
Yang ga bisa dipungkiri bahwa Scappa ini menarik adalah looksnya. Murah, tapi cakep, dilihat dari banyak angle juga sedap-sedap aja. Pilihan warna tosca berasa pas banget dengan gaya sedikit klasik. Decalnya juga ga aneh2 atau sok-sokan keren, sangat simpel. Pilihan warna orange juga menjadi alternatif jika Brader pengen tampil lebih silaaauu.
Anyway, dari pantauan kami, banyak banget modif Scappa ini ke segala penjuru. Ada yg dibuat serius dengan upgrade parts, ganti drivetrain 1 x 10, ganti hydraulic disc brake, dll. Ada yg didandani lebih kalcer atau urban, sampai di pasang fender gaya klasik segala. Intinya Scappa ini rawan modif banget.
Poin singkat bawaan pabrik : Genio Scappa, gravel hi-ten steel frame. 2 x 8 speed, wheel 700 x 38C. Murah, tangguh, berat, saran: sebaiknya upgrade parts drivetrain. Dropbar terasa terlalu lebar untuk ukuran M. Brifter Sensah Reflex cukup impresif, kalau ga urgent ga perlu upgrade.
2. United Rockford
Rockford sejatinya adalah touring bike, tapi banyak juga yang menyulapnya jadi gravel. Sepeda ini agak unik, cukup hybrid, ada DNA road bike dan MTB dilebur untuk menjadi sepeda touring dengan ban 29″ x 1,95. Braderian pernah cek Rockford di halaman ini. Rockford lahir di tahun 2017, sepeda ini sempat sulit sekali ditemukan di toko, akhirnya 2021 United nyetok lagi! muncul di postingan IG ATR Cycling.
Bagi Brader yang suka anget2an gonta-ganti genre, Rockford ini bisa jadi bahan. Touring, Gravelan, Hybrid atau ubah ke Urban sekalian. Kefleksibilitasnnya itu juga membuat sepeda ini serba tanggung. Jujur aja, kami nilai kurang gravel sih, tapi silahkan kalau mau dijadikan opsi.
Harga : 6.3 jtan, langsiran United. Groupset Sora, 2×9. Frame Aluminum Alloy, orientasi: Touring. Cukup Ganteng, cocok buat Brader yang ngejar spek kelas Shimano SORA.
3. United Gianicolo
Ini barang baru keluaran United. Deskripsi di websitenya: “Siapkan dirimu untuk petualangan seru tanpa lelah. Gianicolo akan membuat perjalanan panjang menuju tempat favoritmu terasa nyaman dan mengasyikkan. Lewati jalan raya dengan lancar, serta taklukkan medan off-road tanpa halangan berarti.” Namanya Italy banget yah, sepeda ini juga dimasukin ke genre Touring oleh United Bike. Maka sudah pas kalau United memilih material Steel untuk frame dan forknya.
Wheelsize Kenda 700C X 38C, sudah layak untuk nyicipin tanah atau gravel. Berbeda dengan Rockford, si Gianicolo lebih kuat rasa Road-nya. Kami pernah cek fisik sepeda ini, menurut Braderian sepeda ini punya potensi di ulik seperti Scappa. Meski frame steel dan bentuknya tubular klasik, tapi bagian fork tampak lebih modern. Mechanical Disc Brake dengan rotor 160mm, Shimano Tourney 2 x 7 speed, Cassette 13-28T.
4. Triban RC500
Triban didistribusikan oleh Decathlon Indonesia. Decathlon memasukkan si Triban ini ke dalam kategori sepeda balap (road bike). Harga 10 jutaan, RC500, groupset Shimano Sora 2 x 9 Speed, Material frame aluminium alloy dengan carbon fork. Berorientasi Road & Gravel dengan ukuran ban maksimal 700 x 38C. Sedikit sayang, lebar ban terbatas mentok 38C. Produk ini mungkin kurang terdistribusi dengan baik karena hanya dijual di Decathlon.
5. United Gavriil
United punya jagoan gravel, namanya Gavriil. Sepeda ini pertama kali dirilis 2020. Frame aluminum alloy dengan thru axle 12 X 142 mm dengan fork sudah carbon dengan thru axle 15 X 100 mm. Dropbar aluminium alloy flared out 420 mm. Kompetitif dengan groupset Shimano GRX RX812 11 speed, Cassette 11-40T dan chainring 40T. Ban Maxxis Rambler 120 TPI, 700C X 45C. Gavril 2021 dibanderol dengan harga 16,5 juta.
Fyi, di 2021 United pernah kolaborasi dengan Never To Lavish melahirkan sepeda gravel dengan gaya kalcer. Berbasis frame Gavriil, kreator dari Never to Lavish membuat versi airbrush/ custom paint. Patut diapresiasi, ini yang pertama kali di Indonesia pabrikan merilis gravel dengan desain custom.
Walau produknya dikenal sulit ditemukan, tapi United tampak serius menggarap pasar gravel. United juga menghadirkan E-Gavriil yaitu gravel dengan tenaga electric.
6. Polygon Bend R2/ R5
Ada 2 tipe dari Polygon untuk referensi gravel, yaitu Bend R2 dan Bend R5. Secara struktur kategori, Polygon memasukkan Bend R5 Polygon ke dalan sub-kategori Urban.
Secara historis, sedikit mundur ke belakang, seingat kami, Polygon pertama kali mengeluarkan seri Bend dengan tipe CX bergenre cyclo-cross. Sebelum ramai gravel, dalam komunitas kecil pesepeda di Indonesia ada yang mencoba mempopulerkan cyclo-cross, Polygon mengeluarkan Bend CX. Di 2017 muncul Bend yang lain, lebih ke arah urban yaitu Bend CT5, Bend FX4 dan ada Bend RIV yang lebih ke touring. Touring asik kali ya, karena masih ada hawa-hawa urbannya. Ada juga Bend RIV Rival yang dipersenjatai dengan SRAM RIVAL 11 Speed. Menurut Braderian, RIV Rival adalah gravel yang sebenarnya, entah mengapa produknya tidak eksis di pasaran seakan disuntik mati. Berharap Bend RIV Rival muncul kembali.
Ok, balik lagi ke R2/R5. Di deskripsi Bend R2 dan R5 masuk di kategori Road, Touring atau Urban, frame Gravel yang sudah dilengkapi flatmount untuk carrier maupun fender. Bahkan untuk Bend R5 sudah carrier ready, siap untuk touring!

Bend R5, Touring-Urban-Gravel Bike, Braderian. Src: Polygonbikes.com
Polygon Bend R5 unggul untuk petualangan sepanjang hari, terutama di rute dimana Brader ga sepenuhnya yakin apakah medannya membutuhkan MTB hardtail atau Road. Ini adalah sebeda berpetualang dengan gaya drop bar. Dengan standar bangun Polygon, Bend R2 merupakan standar ideal untuk sebuah gravel bike. Dibanderol dengan harga 11 juta untuk Bend R2. Mau lebih greget lagi, Brader bisa rogoh kocek lebih dalam lagi dan tebus Bend R5. Bend R5 dibanderol resmi di websitenya dengan harga 19,2 juta. Groupset udah sultan dong, pakai Shimano GRX 810, Speed 1 x 11. Sama seperti Bend R2, frame alloy dan fork carbon. Wheel : 650B x 47C
Polygon menawarkan produk yg membuat penggunanya sudah tidak perlu mikir lagi dengan upgrade.
Cukup mewah dengan fork carbon, akan mengurangi bobot total menjadikan Bend lebih lincah untuk bermanuver. Tapered headtube untuk steering lebih presisi dan rigid.
7. Cannondale Topstone 3 Alloy
Mau keluar dari brand lokal? Brader boleh lirik Topstone 3 dari Cannondale. Frame Aluminium Alloy dengan fork karbon. Menggunakan drivetrain dengan konfigurasi 2×11 Shimano Sora, Rem cakram mekanis Promax Decoder R, dibanderol dengan harga 23 juta.
Sepeda gravel berkelas yang mumpuni dan serbaguna. Traksi yang ideal, handling yang rigid dan nyaman melibas offroad dengan gaya riding road bike. Menggunakan konstruksi Topstone’s SmartForm C2 Alloy yang sudah terbukti berpengalaman dalam rancang bangun frame material aluminium alloy.
Untuk pilihan material carbon dari Cannondale masih ada Topstone Carbon 5, harga sekitaqr 48 jutaan. Menggunkan groupset Shimano GRX 2 x 11 speed.
8. Surly Bridge Club
#SteelIsReal sudah mendarah daging? Brader sudah ga peduli kata dunia tentang Carbon dan Alloy? Duitmu nganggur dan nafsu gravel/ touring-mu tak tertahankan? Sudah, pilih Bridge Club.
Sudah, kami tak mau banyak cakap, tebus aja sekitar 36 jutaan. Harga Surly di sini kaya dewa, kurang bisa dipegang, udah hunting sendiri sana. Frame Chromoly, Brakes Tektro HD-M275, Shimano Deore M5100 Shadow Plus, Hub Novatec, Rims WTB ST i21 TCS, Tires Surly Extraterrestrial 700×41, 60tpi Tubeless Ready.
9. Basso Palta
Dari semua list di atas, siapa yang sultan sebenarnya? Plisss welkamn.. Basso Palta, brand asal Italy dengan harga 123,5 jutaan. Frame 100% Toray High Modulus Carbon Fiber. Groupset menggunakan Shimano GRX 1 x 11 (ada pilihan yang lain seperti SRAM Rival 2×12 atau 1×12). Full Carbon dengan orientasi All Round Gravel. Ada bottle cage bolts untuk menampung 3 botol, artinya sepeda ini benar-benar menguji Brader untuk berpetualang.
Roda ukuran 42mm, dimensi front thru axle 125mm x 12mm dan rear thru axle 165mm x 12mm. Bottom braket 86,5mm x 41mm, Pressfit.
Di Indonesia, Basso Palta ini diimpor dan didistribusikan oleh FRG Cycling.
Jadi kesimpulannya, Sultan itu relatif, di atas Sultan masih ada Lord Rangga. Pilih mana? sesuaikan dengan goals Brader. Bisa jadi, walau Brader punya budget Basso Palta, mungkin lebih milih Scappa karen pengen tampil low profile.
Dengan membaca artikel ini kami berharap Brader sudah punya sepeda inceran. Sharing dong, pilih mana dan apa alasannya?
Photo Credit: Featured image – Genio Scappa – genio.bike/ IG Kamyaputra @kamyaputra @Grvlbike.id, Polygon Bend R5 – src polygonbikes.com,


[…] Merek global juga ikut meramaikan pasar Indonesia. Braderian telah mengulas tentang merek-merek sepeda Gravel yang dipasarkan di Indonesia, cek artikelnya di sini. […]
[…] looks yang cakep banget. Genio cukup pinter memilih warna dan decal untuk seri steel mereka seperti Scappa dan Zippy . Murah tapi […]
[…] sendirian tanpa lawan sebagai Gravel Bike paling ekonomis. Braderian pernah sedikit riset tentang Pilihan Gravel dari harga Hore sampai harga Sultan, dari daftar harga sepeda yang ada Scappa tentu menjadi sorotan karena menempati posisi sepeda […]