Indonesia kedatangan pemain baru sepeda motor tanpa emisi berkonsep sports. Motor listrik baru asal Indonesia, Nusa Khatulistiwa mulai diperkenalkan di Tanah Air. Diketahui oleh dua pendirinya, Domex Mandey yang di percayakan untuk menjadi CEO dan Tomi Gunawan sebagai CIO (Chief Innovation Officer). Nusa Motors didirikan kurang lebih 2 tahun yang lalu, tepatnya di awal pandemi. Tahun yang tidak mudah bagi banyak industri terkait dengan Pandemi Covid-19, namun tekad Domex Mandey dan Tomi Gunawan untuk menciptakan motor listri sesuai dengan idealisme mereka sudah tak terbendung. Mereka memulai sebuah karya dengan melibatkan seniman-seniman di dunia otomotif. Proses pengembangan dimulai awal tahun 2020, tetapi ide, riset serta mencari talenta-talenta muda yang bisa terlibat di dalamnya, kurang lebih sudah di gagas lebih dari 5 tahun.
“Bagi saya, Nusa adalah suatu titik awal dimana dua orang pemuda dengan segala keterbatasannya berani menantang ketidakmungkinan menjadi mungkin, banyak orang bermimpi tapi jarang yang tersadar untuk memulai dan membangun. Nusa kami bangun untuk menjadikan suatu titik baru dari industri otomotif yang didirikan oleh dua anak bangsa Indonesia untuk menjelajahi Dunia.” – Domex Mandey menjelaskan
Diputuskan mengambil nama Nusa, karena kedua pendirinya ingin kendaraan motor listrik ini bisa dikenal dengan merek Indonesia dengan kedua pendirinya dari Indonesia. Nusa yang memiliki arti Tanah Air, karena di Indonesia kami memulai dan menaklukan Dunia adalah tantangan berikutnya.
Domex berkecimpung di dunia teknologi kurang lebih 20 tahun, memulai karirnya sebagai juru masak di salah satu restaurant di Australia hingga terakhir berkesempatan untuk memimpin perusahaan teknologi besar asal Korea, Kakao Corp sebagai Chief Evangelist Officer di Indonesia yang sebelumnya mengakuisisi aplikasi Path yang sempat terkenal di awal era media sosial dan aplikasi Kakao Talk, Domex juga dipercaya untuk menjadi penasehat di perusahaan-perusahaan teknologi baik dalam negeri dan luar negeri.
Sedangkan Tomi Gunawan, sosok yang cukup senior di dunia otomotif dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dan sudah memulai suatu bengkel sejak 1995, pertama kali menerima pesanan pengecatan helm milik temannya. Pesanan pertamanya itu pun hanya dihargai Rp 5.000 saja. Hingga sekarang menjadi bengkel besar, dengan deretan puluhan piala yang sudah diraih Tomi sepanjang karirnya, bengkel Tomi Airbrush cukup menjadi acuan dalam dunia modifikasi otomotif khususnya airbrush. Pemilik mobil-mobil mewah dari supercar dan hypercar selalu menjadi pelanggan dari bengkel Tomi Airbrush, melihat mclaren, rolls royce, ferrari, lamborghini di bengkel Tomi Airbrush sudah tidak asing untuk dilihat di bengkel tersebut.
“Industri Otomotif berada di puncak perubahan besar yang mengandalkan penggerak listrik. Kami percaya bukan hanya produk dan teknologi yang harus berubah, tetapi bagaimana orang menggunakan produk ini dan seluruh pengalaman mengendara yang berbeda. Keterbatasan kami menjadikan semangat untuk menjadi lebih, mungkin sekarang tidak menjadikannya tercepat atau terhemat, tetapi kami yakin untuk lebih bersemangat untuk mengembangkan sebuah produk inovasi yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin.” – Tomi Gunawan menambahkan.
Mengapa meluncurkan motor sport di bandingkan motor bebek?
Motor listrik bebek tergolong banyak alias hampir red ocean, kami lebih memilih untuk membikin pasar niche kami sendiri di kategori premium seperti Tesla tapi kendaraan roda dua. Motor bebek yang banyak beredar di Indonesia juga tergolong whitelabel, kami bersyukur dengan keterbatasan kami, bisa membangun semuanya dari nol dengan talenta-talenta dalam negeri. Dengan spesifikasi dari Nusa K_Series (Khatulistiwa), motor ini bisa dibilang sebagai motor listrik tercepat di Asia Tenggara. Untuk spesifikasi memang masih akan di finalisasi sampai melewati proses homologasi, tapi sejauh ini sudah 80% di finalisasi.
Apakah Nusa 100% produk Indonesia?
Nusa di kerjakan oleh talenta-talente dalam negeri dan hampir semua komponen kamu usahakan di produksi di dalam negeri, dari design, chassis dan komponen lainnya. Komponen terbesar yang masih kami datangkan dari luar adalah baterry dan motor penggerak. Ini adalah langkah awal, kedepannya, akan lebih banyak lagi komponen lokal yang di gunakan.
Kapan sudah bisa di pesan?
Untuk motor sport Nusa K_series (Khatulistiwa) sedang dalam proses homologasi, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera di pasarkan ke khalayak umum. Untuk kedua sepeda kami sudah bisa di pesan di bulan February.
Bagaimana apabila ingin melakukan test drive?
Silahkan menghubungi kami via akun media sosial kami di Instagram, Twitter, Facebook @nusamotors untuk mengatur jadwal pengetesan, kami akan mengusahakan sesi test drive dalam waktu dekat.
Siapa Investor di belakang Nusa?
Untuk saat ini kami masih menggunakan resource dan modal dari kantong pendiri masing-masing dalam pengembangannya. Tapi kami sudah memulai proses raise fund dengan network-network terdekat kami khususnya dari VC di dunia startup.
Apakah kedepannya akan meluncurkan motor bebek / scooter?
Kita lihat perkembangannya nanti, banyak hal yang harus di siapkan untuk dapat memproduksi produk masal seperti motor bebek yang sudah di kembangkan oleh kawan-kawan kami di Gesits, Smoot dll, agar bisa dijual dengan harga terjangkau dengan kualitas yang sama bahkan lebih dari motor bebek bensin yang sudah ada di pasaran sekarang.
Kendala selama ini?
Sejauh ini kendala yang dihadapi biasanya mencari talenta-talenta dalam pengembangan kendaraan listrik, kedepannya kami akan mencoba untuk menggandeng SMK dan Universitas dalam membantu pengembangan selanjutnya. Juga keberadaan Infrastruktur dari pengisian battery di area publik yang masih minim, di harapkan dalam 2 tahun kedepan akan lebih banyak lagi, setidaknya di kota-kota besar di Indonesia.
Apa yang di harapkan dari pemerintah?
Kami sangat berharap pemerintah mau memberikan support untuk produsen kendaraan listrik karya anak bangsa, bukan hanya membukakan pintu bagi pemain besar dengan modal besar. Kami sangat mengapresiasi pemerintah terus mendorong industri kendaraan listrik dengan menggandeng banyak pihak untuk mengembangkan pabrik otomotif dan battery Litihium Ion skala besar dari perusahaan besar dunia seperti LG, Hyundai, CATL, Foxcon, karena komponen terbesar saat ini adalah battery dan motor penggerak itu sendiri.
[…] Dalam persaingan motor listrik di Indonesia, merek-merek asal Indonesia juga mulai mengisi pasar EV (Electric Vehicles). Pemain yang lebih senior seperti Gesits dan Viar kini telah disusul penantangnya yaitu United E-Motor. Manufaktur yang sebelumnya pemain besar dalam industri Sepeda kini telah merilis tipe terbaru motor listriknya yaitu T1800. Tentunya tidak akan berhenti di situ, merek-merek lain mulai mengintip dan memberikan kompetisi sengit, sebut saja Volta dan Nusa Motors. […]