Setelah rentetan ulasan minivelo, terutama lebih banyak membahas tentang Zippy (karena Saya beli dan dapat banyak pengalaman) kemudian terakhir review tentang Zippy Active AL,  ternyata banyak juga yang meminta Saya untuk membahas Minivelo Thrill Volare FX4. 

 

Saya belum pernah mendapati produk Thrill Volare secara fisik. Saya pernah mencarinya di toko, tapi gagal ketemu. Tapi bukan halangan untuk bisa mereview. Saya mengakses data di website, termasuk menghubungi langsung pabrikan Thrill. Respon Thrill asik, Saya dapat data geometri dan data penunjang lainnya. Saya juga lengkapi data Volare FX 4 di  bikeinsights.com untuk mendapatkan gambaran bagaimana geometrinya. Jadi beberapa data ini saya rangkum, semoga insightnya menarik bagi Brader, yuk kita simak.

 

 

Volare FX 4 Menarik Perhatian

Intro dulu ya, kita perlu paham background Volare dari sisi brand atau pabrikannya. Volare sangat menarik perhatian Saya. Thrill merupakah salah satu pabrikan kebanggaan Indonesia yang sudah punya nama beken. Dikenal dengan pengembangan produk BMX dan MTB. Sudah malang-melintang di Internasional. Salah satu prestasi pantauan Saya, Thrill berhasil hantarkan Eliska Bartunkova, rider asal Ceko peroleh Medali Perak di UCI World Cup BMX Supercross Seri 5, dengan produknya BMX Havoc. Pun pada tahun-tahun sebelumnya BMX Thrill berprestasi di kancah internasional, khususnya BMX.

 

 

Afos Katana salah satu downhill rider unggulan Indonesia juga telah lama menjadi atlit profesional Thrill, dimana juga tentunya terlibat dalam development sepeda gunung khususnya downhill, all-mountain dan turunannya. Keterlibatan atlit atau enthusiast dalam pengembangan produk itu penting gaes.

Oh ya, Fyi Afos Katana di awal karirnya menjadi atlit BMX pernah bergabung dalam team Rodalink XTR, kemudian sempat beberapa tahun membawa bendera Polygon Factory Team, mengikuti kompetisi dan banyak memenangkan kejuaraan downhill nasional dan internasional. Hingga kemudian akhirnya berlabuh ke Thrill, pabrikan sepeda asal Gresik. Saya tidak tau persis, tapi sepertinya Afos Katana paling lama bekerjasama dengan Thrill, mungkin mulai sekitar tahun 2013 hingga sekarang (2022). Tentu tahun yang panjang tersebut membawa banyak manfaat bagi Thrill dalam pengembangan produknya terutama BMX dan Mountain Bike.

 

So.. dalam persepsi Saya, Thrill sangat lekat dengan BMX, MTB, sistem kinetik dan suspensi. Meski sebenarnya bukan itu aja, dalam ekspansi produknya, Thrill juga nyemplung di genre yang lain seperti Hybrid, Roadbike dan Push Bike. Dengan latar belakang tersebut, tentu menarik ketika Thrill merilis minivelo untuk pertama kalinya yaitu Thrill Volare FX 4 model year 2022. Dan tentu saja sangat related, kalau Thrill mengaplikasikan front-suspension pada minivelonya. Yang Saya tau, Thrill pabrikan pertama Indonesia yang merilis minivelo ber-suspensi depan tunggal (CMIIW). Tentu hal ini menarik, minivelo dengan DNA MTB/Hybrid.

 

Sebelum Minivelo, Volare Eksis Dulu Dalam Format Hybrid 700C

Tipe Volare sebenarnya sudah lama eksis dalam kategori Urban, atau lebih spesifik Hybrid sejak 2015. Thrill sebelumnya sudah pernah rilis Volare seri 1, 2, 3 dan 4 dalam ukuran roda 700 C. Seri 1 hingga 4 dibedakan dari spesifikasi yang berbeda dengan frame yang sama. Volare 4 menggunakan RD/FD Shimano entry level, seri 1 menggunakan spesifikasi paling tinggi yaitu Shimano Deore.  Menariknya, semuanya menggunakan front-suspension.

Konsep desain frame dan penggunaan mono-suspension sudah dibawa sejak lahir dalam format hybrid bike. Dari 700C, konsep original ini akhirnya diaplikasikan pada roda 20″ pada tahun 2022, hybrid minivelo ini sekarang kita kenal dengan nama Volare FX4.

 

Jadi, point saya begini:

Volare FX 4 sudah punya konsep dan history yang matang, bukan minivelo dadakan yang sekedar ikut-kutan tren. Konsep “menivelo”nya memang mengikuti tren pasar, tapi konsep rancang bangunnya merupakan originalitas dari Thrill. Patut diapresiasi!

Geometri dan Desain Frame Thrill FX 4

Ada hal yang disayangkan, website Thrill kurang menyajikan data secara lengkap. Baik secara teknis maupun deskripsi, jadi saya coba memahami pakai pendekatan data dan historinya aja.

Kalau mengacu data pada geometri, frame Volare FX masuk dalam tren yang cenderung agresif. Cek data geometri yang sudah Saya submit di bikeinsights. Kesimpulan pada bikeinsights memang belum bisa merepresentasikan produk 100%. Tapi pendekatan analisa bikeinsights menurut saya cukup penting dipertimbangkan.

Sedikit tentang bikeinsights.com

Bikeinsights punya “big data” dimana platform ini bisa mengkalkulasi dengan cerdas perhitungan geometri. Bagian yang paling penting adalah mampu mengkomparasi dengan banyak data geometri merek sepeda global. Membuat spektrum tren kategori posisi berkendara Very Upright, Somewhat Upright, Average, Somewhat Aggressive, Very Aggressive. Nah, Volare FX4 dinilai oleh bikeinsights.com “somewhat aggressive”. Penting dipahami bahwa penilaian ini tidak bisa ditelan mentah-mentah, karena ada faktor lain (bukan hanya frame) yang juga bisa mempengaruhi posisi berkendara seperti Seatpost, Stem, Steerer/Fork, Handlebar, ukuran tubuh  dan rata-rata ketinggian pengguna (terlebih tinggi rata-rata Asia berbeda dengan tingga warga Eropa dan lainnya).

 

Minivelo Punya Geometri Unik

Hasil analisa bikeinsights memang belum tentu valid, terutama karena frame yang kita analisa itu minivelo. Frame minivelo secara umum memang unik, berbeda dengan MTB dan Road Bike. Penilaian terhadap frame minivelo jika dihubungkan dengan posisi bekendara, bisa sangat berbeda ketika mempertimbangkan seatpost dan cockpit (steerer, stem, handlebar).

Maksudnya, frame yang geometrinya agresif, bisa menjadi lebih comfort ketika steerer/handlebar dibuat lebih tinggi. Contoh seperti ini terjadi pada Genio Zippy. Genio merevisi Zippy versi pertama yang cenderung agresif, menjadi lebih comfort dengan meninggikan handlebar pada Zippy JILID 2, kemudian format ini juga diaplikasikan pada Zippy Active AL.

Panjang seatpost mungkin cenderung pakai ukuran wajar, tapi ketinggian handlebar pada minivelo bisa tidak wajar. Ukuran steerer bisa jauh lebih panjang dari ukuran MTB/Road bike pada umumnya, hal ini yang membuat geometri minivelo itu unik.

 

Kerennya Geometri Minivelo Thrill Volare FX

Steerer Volare FX memang panjang, tapi spacer antara headtube dan stem itu pendek atau normal seperti MTB/Roadbike, hal ini karena headtube dibuat lebih panjang. Spacer yang pendek ini berdampak positif, akan membuat handling lebih stabil, mudah dikendalikan dan manuver lebih presisi. Ditambah lagi headtube sudah tapered, pengendalian lebih rigid. Menurut saya, ini adalah kunci kelebihan dari Volare FX. Ini adalah bukti bahwa pangalaman (histori) Thrill dalam rancang bangun MTB/Hybrid diterapkan pada Volare FX namun dengan adaptasi gaya minivelo.

Thrill mengambil benefit rancang bangun sepeda MTB/Roadbike atau Hybrid ke dalam Minivelo Volare FX.

Geometri telah didesain sedemikian rupa sehingga pengalaman berkendara minivelo Volare FX dibuat mirip dengan sepeda dengan ukuran 700C/ 27,5″ . Jadi keunggulan posisi berkendara sepeda 700C  dan keunggulan fungsionalitas sepeda mini dimasukkan ke dalam Volare FX, keren kan! Semoga saya ga salah, kalau saya bisa akses unitnya mungkin bisa lebih meyakinkan opini ini.

 

Desain Frame Sering Dianggap Mirip Polygon

Banyak yang menyebut bahwa desain Volare FX4 disamakan dengan rangkaian minivelo Polygon, seperti dari Zeta dan Gili Velo. Malah desainnya dianggap follow punya Polygon. Saya setuju dan gak setuju sih. Secara spontan, memang ada kemiripan.

Malah yang lebih lucu lagi, ada postingan youtube yang menyebut Volare adalah re-brand dari Zeta dan menambahkan info seolah Thrill dan Volare adalah 1 group perusahaan. Tepok jidat, kayaknya enggak deh, mereka itu saling kompetisi. Polygon itu diproduksi oleh PT Insera Sena, sedangkan Thrill diproduksi PT Indonesia Bike Works.

Kalau Brader mempelajari histori-nya, desain frame Minivelo Thrill Volare FX itu turunan dari Thrill Volare Hybrid yg sudah lahir sejak 2015, dimana saat itu kawanan minivelo Polygon belum lahir (CMIIW). Jadi kalau topiknya follow-followan, siapa yg follow?

 

Konsep decal nya simple dan Saya suka, berikut pilihan warna dan efek coatingnya, metalic (ada rainbow glitternya), semua glossy, looks so urban and modern! keren! Volare FX4 punya pilihan warna Silver Black, Viololet Silver dan Red Black (yang sepertinya lebih kelihatan coklat daripada merah), pilihan warna ini cakep.

Frame sudah ada internal cable-routing yang cable-in-nya ditaruh di sebelah kiri semua jadi kelihatan sangat rapih terutama tampak dari samping kanan.

 

Spesifikasi dan Fitur Thrill Volare FX4 2022

Nyambung dengan analisa Saya di atas, makin related karena Thrill menempatkan Volare FX masuk dalam kategori Hybrid. Thrill tampak menghubungkan histori sebelumnya bahwa minivelo ini diturunkan dari karakter Hybrid.

Frame dan Fork

Material aluminium alloy, hal ini berkontibusi pada bobot yang lebih ringan dan rigiditas yang lebih kaku. Adanya suspensi depan dengan travel 25mm menjadi diferensiasi tersendiri dan menambah kelebihannya dibandingkan kompetitornya dalam hal redam getaran lebih baik pada front-triangle. Medan yang ditempuh-pun jadi sedikit lebih luas, Volare FX lebih adaptif di medan yang lebih “off-road” ketimbang kompetitornya. Saya belum bisa berbicara banyak dalam performa, karena belum pernah mencobanya, tapi secara konsepnya tentunya hal ini sangat menarik.

 

Drivetrain

Shifter dan RD Shimano Altus 1 x 8, biasa saja sih, kompetitornya punya spesifikasi lebih tinggi. Cassette 11-32T dan chainring 48T standar seperti formula MTB, kyknya Thrill memang pengen feel MTB juga hadir dalam pengalaman berkendara di Volare FX. Tapi kalau menurut saya, sayang kalau format ini diterapkan pada minivelo, kenapa sih minimal ga di size chainring 52T, supaya lebih kompetitif dengan kompetitornya. Drivetrain Volare berasa B aja.

Oh ya, bagusnya ada chain-guard double kiri-kanan pada chainring untuk menjaga rantai supaya tetap pada jalurnya.

 

Cockpit

Handlebarnya cukup lebar, yaitu 620 mm untuk memastikan sepeda ini lebih seru untuk bermanuver, udah kyk MTB kan. Seperti yang Saya singgung sebelumnya, dengan spacer lebih pendek konsep handling Volare FX bakal lebih presisi dan stabil. Cockpit juga tampak lebih clean karena tidak ada shifter untuk FD. Makin urban dengan handgrip yang lebih ergonomis, cakep!

 

Brakes

Thrill mungkin berpikir bahwa dengan menyematkan Radius mechanical discbrake dianggap sudah cukup untuk kelas minivelo. Ya, tapi ingat bahwa kompetitornya sudah banyak yang maen di Hydraulic, hal ini menjadikannya sedikit kurang kompetitif. Ayo Thrill, next version pake hydraulic aja, ini masukan aja lho ya.

Wheels

Secara pribadi, Saya sangat suka pemilihan ban oleh Thrill. Dengan pilihan ban yang lebih grippy, size 20 1 3/8″ — ini merupakan pilihan paling ideal untuk Minivelo yang bukan memprioritaskan speed tapi variasi medan. Polygon Zeta berasa terlalu gendut dengan 2″ sedangkan Genio Zippy sedikit lebih sleek. Ini opini aja ya, saya paling suka dengan pilihan Thrill Volare FX. Rim — aluminium alloy, double wall. Secara looks cakep, secara fungsi ini pas banget untuk adventure!

 

Extras 

Adanya lubang mounting untuk menempatkan front-block pada headtube adalah ide cerdas. Ide yang biasanya diterapkan pada folding bike ini, secara fungsionalitas akan sangat membantu penggunaannya kalau sepeda ini dimanfaatkan untuk commuting, bike-to-work dimana dapat digunakan sebagai carrier.

Hal lebih detail, Volare FX 4 telah dilengkapi chainstay protector. Hal ini sebenarnya sepele tapi fungsional untuk melindungi frame dari gesekan rantai. Ini adalah kelebihan Volare FX karena kompetitornya tidak ada yang dilengkapi chainstay protector.

Pedal Alloy, bergaya MTB berpadu manis dengan crankset. Oh ya, sudah ada kick-stand.

Berat total Volare FX berat 12.5 kg, sedikit lebih ringan dibandingkan Polygon Zeta (12,8 kg) tapi sedikit lebih berat dibandingkan Genio Zippy (12,1 kg).

 

Spesifikasi

  • FRAME Hybrid/ Minivelo, Aluminium Alloy
  • FORK TAPPER X-HIBIT XT 109D SINGLE SHOCK 25 mm Travel ,Tapper
  • HANDLE BAR THRILL AL6061 L 620 MM RISE : 30
  • STEM THRILL AL6061 30.9MM X 40MM
  • SADDLE THRILL XC RACE
  • PEDALS ALLOY PLATFORM
  • SHIFTERS SHIMANO – ALTUS RD-M310 8-SPD
  • REAR DERAILLEUR SHIMANO – ALTUS RD-M310 8-SPD
  • BRAKES RADIUS Mechanical Disc Brake BRAKE SET CX-251
  • BRAKE LEVER ALLOY 3 FINGERS
  • CASSETE SUNCRACE – CSM55 8SPD 11-32T
  • CHAIN YABAN – 8SPD
  • CRANKSET THRILL OUNCE 248ACC-TT 48T 170MM
  • BOTTOM BRACKET INTEGRATED
  • RIMS 20″ X 1-1/8″ DOUBLE WALL
  • THRILL ALLOY DISC HUB 28H W / QR
  • THRILL ALLOY DISC HUB 28H SEALED BEARING W/ QR CASSETE
  • TIRES VEE TIRE SPEEDTER 20″ X 1-3/8″
  • EXTRAS SIDE KICKSTAND THRILL CHAIN STAY PROTECTOR

 

 

Kesimpulan

Diferensiasi

Kekuatan produk dari Thrill Volare FX adalah diferensiasi dan kompetitifnya. Suspensi depan dengan mono-shock adalah diferensiasinya yang sangat kuat, yang menjadi pembeda dari kompetitornya, satu-satunya yang melemahkan secara branding adalah desain frame yang mirip dengan kompetitornya. Bagi konsumen harusnya tidak mempedulikan soal kemiripan desain frame, karena secara ide, fungsi, fitur dan harga Volare FX sangatlah kompetitif. Menurut Saya Thrill harus mempertahankan positioning ini, keren! Bagi Brader yang punya idealisme terhadapat produk dan sedikit tampil berbeda, Thrill Volare FX ini punya keunikan dibandingkan kompetitor yang lain.

Spesifikasi

Secara spesifikasi sebenarnya sudah sangat ideal, Shimano Altus 1×8 Speed sudah cukup untuk fungsionalitas sebuah minivelo/ urban bike. Termasuk penggunaan Mechanical Disc Brake juga sudah cukup.

Tapi kompetisi produk sepeda di Indonesia semakin sengit (dimana ini menguntungkan konsumen), kalaupun spesifikasi Volare FX dianggap kurang kompetitif karena kompetitornya lebih agresif menawarkan value yang tinggi dengan harga kompetitif. Saya belum mencobanya secara langsung, semoga suspensi depannya punya performa bagus.

 

Harga dan Kompetitor

Formula harganya sangat bagus, Thrill Volare FX dibanderol Rp 4.020.000 lumayan jauh lebih ekonomis dibandingkan kompetitornya Polygon Zeta yang main di harga 7 jutaan. Secara spec, Thrill kalah di spesifikasi drivetrain dan rem jika dibandingkan Zeta. Tapi secara keseluruhan,  mempertimbangkan kebutuhan dan kecukupan, tentu Volare FX lebih kompetitif.

Jika Brader berorientasi budget, Thrill jadi pilihan tepat. Upgrade di tengah perjalanan somehow kadang lebih seru dan lebih bisa merasakan improvements, soal komponen pendukung seiring waktu.

Brader bisa upgrade, tidak harus beli produk yang langsung berspesifikasi tinggi saat pertama kali beli. Inget, sepeda itu upgradable!

Kompetitor yang lain dan masih dalam selevel? Volare FX ga sendirian, selain Zeta ada juga Zippy Active AL juga menjadi lawan tangguh, nyikut dari samping. Zippy Active AL dirilis tak lama setelah Volare FX dengan menawarkan produk yang tak kalah kompetitif bermain di harga 3,5 jutaan. Cek aja sendiri di artikel berikut.

Tapi soal Volare FX VS Zippy Active AL sebenarnya sangat mudah diputuskan, ga usah bingung pilih mana. Pertama, Brader cukup menentukan gaya frame minivelo mana yang lebih disukai. Volare FX berasa lebih modern dengan shaping tube yang lebih dinamis walaupun ada faktor like and dislike ya, sedangkan Zippy Active AL punya frame yang lebih low profile, minimalis, simple, desainya tak lekang oleh waktu. Kedua, Brader cukup putuskan lebih suka rigid atau pakai suspensi. Keduanya punya plus-minus. Rigid punya Zippy Active AL akan membuat pedaling lebih efisien, lebih enteng. Pinternya Genio, Zippy Active masih pakai steel fork untuk memangkas biaya dan untuk meredam getaran lebih baik. Sedangkan Volare FX pakai front suspension 25mm travel tentu bertujuan untuk meredam getaran.

Thrill punya spektrum yang sangat bagus diantara kekuatan brand, build quality, performa dan harga. Jadi gimana, siap bungkus Volare FX 4? 

 

DISCLAIMER: Ada kemungkinan kesalahan data dan analisa. Tujuan penilaian ini untuk memperkaya opini dan pemahaman sepeda. Dengan sanang hati saya terima jika ada masukan atau koreksi.

 

BACA JUGA: