Goals dari artikel ini, dengan saya sharing beberapa komponen atau teknologi listrik yang ada, semoga menjadi pertimbangan yang bagus buat Brader, membantu memilih tipe sepeda listrik sesuai kebutuhan. Utamanya bukan merujuk ke merek tertentu ya, tapi ke jenis sepeda listriknya. Misal, apakah yg seperti e-bike jenis folding, model seperti minivelo yang dilengkapi motor listrik, e-MTB (Mountain Bike), e-gravel seperti United E-Gavriil, atau seperti electric moped (motor pedal) yang saat ini sedang populer.

Pertama ayo kita bahas dulu, teknologi utama apa aja dalam sepeda listrik — menurut saya ini cukup penting dipahami Brader terlebih dahulu supaya nantinya punya pertimbangan lebih komprehensif.  Saya ga ngebahas fitur elektrik aksesoris seperti lampu, dinamo, bel elektrik, dll ya tapi yang lebih terkait dengan drivetrain, motor, baterai dan sistem aktivasinya.

 

Beberapa Teknologi Elektrik pada Sepeda

  1. Electric Drivetrain

    Shimano punya komponen canggih yang namanya Di2 — Digital Integrated Intelligence — Meskipun sekarang diakui sebagai shifter – RD/FD elektrik premium, Shimano Di2 awalnya dirancang untuk meningkatkan pengalaman berkendara bagi semua pengendara sepeda dengan karakter yang lebih recreational. Tahun 2001, Di2 memulai debutnya dengan NEXAVE C910, komponen dengan pemindahan gigi otomatis. Sistem NEXAVE C910 juga menyertakan opsi suspensi yang dikontrol secara elektronik menyesuaikan dengan kondisi jalan dan kecepatan berkendara — ini seperti fitur suspensi elektronik pada mobil mewah.

     

     

    Naaah.. itu dulu, mungkin karena fitur itu kurang relevan dengan kebutuhan di jamannya (atau mungkin terlalu mahal), Di2 kini sudah berevolusi dan lebih diterima sebagai komponen premium yang mendukung drivetrain dengan penggerak elektrik. Jadi intinya, ini semacam Shifter – RD/FD konvensional, dengan fungsi yang sama, tapi ini ga pake kabel gaes – pakai baterai, bluetooth, controller, sensor dan penggerak elektrik yang dipakai untuk shifting.

    Bahkan sekarang ini Shimano Electronics Components telah dijembatani teknologi bernama D-Fly supaya terhubung dengan mobile phone. Dengan sistem ini Brader bisa mengatur shifter melalui handphone (haaah.. masa ga perlu mekanik?) , dan shimano klaim bisa membereskan masalah komponen apapun lewat interface yang canggih ini. keren ya! kalau ada kesempatan lain kita bahas lebih rinci.

    Just info aja, Shimano Dura Ace 12 Speed Wireless Groupset versi Di2 dibanderol dengan harga sekitar 47 juta. Contoh sepeda merek lokal yang pakai Shimano Di2: POLYGON HELIOS A9X DURA ACE C60 — harga 95 juta dan UNITED STERLING PRO DISC — harga 75jt.

     

  2. Pedal Assist VS Power-on-demand

    Brader juga harus tau teknologi ini. Secara umum, sistem pengaktifan motor pada e-bike itu ada 2: pedal-assist dan power-on-demand atau kombinasi keduanya.

    Dua teknologi ini punya konsep yang berbeda, pedal-assist atau ada yang menyebutnya pedelec (pedal electric) — motor listrik diaktifkan dari effort kayuhan. Perangkat ini memberikan daya dorong dari motor ke putaran roda yang hanya bisa aktif dengan pengendara tetap mengayuh pedal. (note: tetap mengayuh). Sedangkan power-on-demand — motor listrik diaktifkan melalui throttle atau tuas gas,  menarik gas seperti halnya sepeda motor.

     

    Grafis visual sistem pedal assist, motor listrik diaktifkan berdasarkan irama dari kayuhan.

     

    Nah di sinilah perbedaan besarnya, dengan pedal-assist, brader masih mendapatkan esensi bersepeda, beda kalau sekedar menarik tuas gas. Brader masih akan tetap merasakan feel bersepeda sesungguhnya jika pakai sistem pedal-assist, namun dengan sistem power-on-demand brader akan lebih merasakan seperti naik “sepeda motor/matic konvensional”.

    Sensor pedal assist yang terpasang pada bottom bracket.

    Throttle/ Tuas Gas pada sepeda listrik.

    Bagi brader yang berorientasi dengan kebugaran (fitness) tentu pilihan yang lebih cocok adalah penggunaan pedal assist. Tapi kalau Brader berorientasi bahwa sepeda listrik digunakan murni sebagai transportasi, tentu penggunaan throttle lebih tepat. Beberapa produk menyematkan kedua teknologi ini sekaligus, jadi tinggal pilih ngegass atau tetap mengayuh (tapi tetap ada dorongan dari motor listrik).

    Contoh penggunaan pedal-assist adalah perangkat Shimano Steps, seperti yang disematkan pada Polygon Entiat-E dan United E-Clovis. Contoh lagi.. United E-Gavriil juga pakai pedal-assist namun dengan merek Bafang M800 mid-drive... jadi sistem pedal-assist itu diaplikasikan di banyak merek ya gaes.. setidaknya ada merek yang terkenal seperti Shimano, Bafang, Bosch, dan Yamaha. Polygon Entiat E, United E-Clovis, E-Gavriil itu yang versi sepeda di atas harga 40 jutaan ya.

    Ada juga versi yg  lebih ekonomis tapi juga pakai sistem pedal assist, contoh: Polygon Kalosi Cruise, United juga punya banyak seperti E-Trifold, Vortex, Photon, Furion, EX, versi E-MTB ekonomis-nya ada Tuskar.. masih banyak lagi. 9 jutaan sudah dapet padal assist kok. Trus apa bedanya yg mahal dan yang lebih murah? — lain kali aja kita bahas.

  3. E-Drive

    E-Drive atau sistem penggerak elektronik– ini adalah rangkaian komponen motor listrik yang biasanya terhubungan dengan sistem gear, controller dan baterai. Kalau untuk sepeda, biasanya tiap merek motor punya beberapa varian. Dibedakan dari karakter penggendaraannya. Motornya bisa berkarakter lebih menghentak atau lebih smooth, biasanya dibedakan dari posisi motor dan bagaimana sistem controllernya menggerakkan motor.

    Middle Drive, Motor listrik dari Bafang. Motor listrik yang powerfull.

    Middle Drive, Motor listrik dari Bafang. Motor listrik yang powerfull.

    Saya sudah pernah mencoba beberapa e-bike seperti E-Clovis, Tuskar, Path E, Mini-IO dan beberapa electric-moped. Kesimpulan saya, semakin mahal motor — semakin gerakan akselerasinya lebih smooth atau natural (catat: ini untuk sepeda ya bukan sepeda motor). Karena pendekatan e-bike itu tidak ingin mengganti sepeda menjadi sepeda motor, jadi pabrikan ternama seperti Shimano, mendesain e-drive-nya gerak motornya lebih natural. Contoh, saya pernah coba E-Clovis, entah bagaimana — di banyak kesempatan momen saat bersepeda, mesin motornya itu tidak terasa hentakannya tapi dorongannya tetap ada — jadi tenaga dari motor dan pedalling, benar-benar bisa bekerja harmonis.

    Contoh seperti Bafang — sistem penggerak pada katagori MTB, Road, Touring, City dan Cargo itu dibedakan apakah menggunakan Mid-Drive, Hub-Front Drive atau Hub-Rear Drive. Motor pada hub biasanya diaplikasikan untuk urban bike, termasuk e-moped, karena sistemnya lebih sederhana, menekakan biaya produksi sehingga sepeda listrik bisa relatif lebih murah.

    Contoh Hub Front Drive dan Hub Rear Drive yang terpasang pada sepeda listrik

    Sedangkan Mid-Drive biasanya diaplikasikan pada MTB atau bahkan Gravel Bike, karena posisi motornya mendukung center-of-gravity lebih baik, jadi sepeda lebih stabil pada kecepatan tinggi, tentu harganya lebih mahal.

    Tenaganya juga ada pilihan, dengan rentang dari 250 Watt — yg biasanya untuk kelas urban bike, hingga 500Watt — yg biasanya untuk MTB atau Cargo Bike, tapi itu bukan harga mati ya. Contoh seperti E-Moped aja tersedia motor dengan spesifikasi 250-500 Watt. Jangan lupa, performa motor itu ga selalu terlihat dari data spesifikasi nilai Watt tapi juga sangat dipengaruhi oleh kualitas Voltase dan Ampere dari baterai, yang penting dari baterai itu menghasilkan Volt dan Ampere yang presisi dan stabil untuk menggerakkan motor. Sedangkan motor yang baik adalah yang tetap berperforma dengan konsumsi baterai yang efisien.

  4. Baterai

    Ada beberapa tipe baterai, diantaranya jenis Lead Acid, baterai yang berbasis Nikel seperti Nikel-Cadmium dan Nikel-Metal Hydride, dan Lithium-Ion. Yang paling sering ditemukan di pasaran adalah tipe Lead Acid dan Lithium.

    Baterai SLA saat ini banyak digunakan pada electric moped kelas ekonomis

     

    Baterai Sealed Lead Acid  (SLA) biasanya disematkan pada sepeda listrik yang lebih murah dan recreational. Baterai ini output dayanya kecil dan bobotnya berat, pastinya kurang berpeforma tapi masih ekonomis jika digunakan pada tipe sepeda listrik jenis moped. Baterai Lead Acid menuntut perawatan lebih ekstra (lain kali aja bahas perawatan baterai SLA). Contoh: electric moped Genio Orby menggunakan baterai SLA 36V 12AH untuk menggerakkan 350Watt Brushless Motor yang diklaim mampu mendorong roda hingga kecepatan 25km/h dengan estimasi jarak tempuh 45km dalam sekali charge.

    Genio Orby menggunakan baterai SLA 36v 12AH

    Nah kalau untuk sepeda listrik yang dominasi kebutuhan kayuhannya lebih tinggi (biasanya sudah ada fitur pedal-assist ) — jelas lebih cocok jenis Lithium Ion. Contohnya baterai Shimano Lithium yang dipakai pada e-bike United E-Clovis. Baterainya memiliki kapasitas 504Wh (36V, 14 Ah) — dengan spec seperti itu sudah masuk kategori performance bike ya. Setau saya semua sepeda listrik keluaran Polygon dan United sudah pakai Lithium, kecuali yang tipe e-moped (setidaknya untuk saat ini).

    Contoh Lithium-Ion Battery pack 36V 14Ah, tersedia dalam berbagai model

     

Review

Saya review lagi ya. Untuk lebih meyakinkan brader memilih e-bike yang mana, pertama harus tau genre sepeda apa dulu yang mau dipilih? Road, MTB, Folding, Minivelo, City Bike atau Moped? Pahami kebutuhan Brader.

E-Bike United Gallio

E-Bike United Gallio

Berikutnya Brader sebaiknya paham dengan komponen yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Harus ngerti sistem pedal-assist atau sistem tuas gas untuk mengaktifkan motor. Sistem pedal assist biasanya lebih mahal, tapi esensi bersepeda masih bisa didapatkan. Pedal assist lebih cocok buat orang yang masih ingin mendapatkan manfaat kebugaran karena masih aktif mengayuh.

Kalau pengen nge-gas aja, pilih aja tipe seperti moped. Beberapa moped memang ada yang menggunakan pedal asisst, tapi kadang penggunaanya hanya untuk emergency kalau-kalau baterai habis. (kalau digunakan secara regular masih kurang nyaman).

United E-Clovis 2021, XC Trail MTB

Trus paham dengan sistem motor, memahami mid-drive atau rear/front drive akan membuat memilih sepeda yang lebih tepat. Kalau untuk kebutuhan urban aja sih, rear-front drive pada hub sudah cukup. Kalau untuk off-road atau butuh performance, lebih saya sarankan mid-drive. Sekedar opini ya, jangan paksakan rear-drive motor untuk off-road/ MTB! Saya sudah pernah, ancur lah itu..

Baterai itu komponen yang sangat vital, harga sepeda sangat dipengaruhi oleh baterai. Saya ga nyebut merek ya, ada beberapa tipe yang kualitasnya buruk, baterai bisa tiba-tiba ngedrop atau cepat abis kalau kurang perawatan. Ga selalu salah pabriknya ya, tapi memang teknologinya aja yg belum memadai, seperti baterai SLA punya kualitas lebih buruk. Bisa aja Brader mengganti baterai Lithium, tapi dengan konsekuensi harga yang lebih mahal juga.

Nah dengan memahami beberapa hal ini, Brader akan lebih bijak menentukan ekspektasi kualitas, memilih genre yang tepat dan yang pasti bersepeda harus fun! Video Part 2 saya akan lebih bahas genre sepeda listrik dan ada referensi apa aja.

 

BACA JUGA: