Saya lagi ngincer commuter bike. Beberapa tahun cukup lama saya pakai MTB, mungkin sekitar 6 tahunan. Saya bukan pemain advanced di sepeda gunung, sempat beberapa kali mencoba full-suspension (All Mountain) tapi nyali saya kurang greget di sana, akhirnya kembali ke Sepeda XC (Cross County) dan Trail – hardtail menjadi pilihan saya, lebih aman buat saya dan lebih cocok di medan offroad yang relatif datar. Tapi dari tahun lalu (2021) saya coba alternatif lain, sudah 2x saya pakai minivelo: Genio Zippy steel dan Zippy Active.
“Ya minivelo seru banget sih, buat saya masih yang terbaik buat bersepeda dalam kota, ukuran mini yg praktis tapi tidak mengganggu secara ergonomi jadi tetap nyaman”

Fullbike Minivelo Pabrikan Genio Zippy 2021

Zippy Active AL 2022, minivelo dari Genio Bike versi aluminium alloy
Nah sekarang ini Saya pengen alternatif baru, Saya pengen commuter bike. Rencana ini buat persiapan tahun depan, 2023 Sy pengen seru2an dengan commuter bike. Saya bukan ahli sepeda, tapi saya mengajak brader untuk sama2 diskusi, bertukar pikiran dan informasi, biar kita makin paham sepeda.
Konsep Commuter
Prinsip komuter adalah perjalanan rutin, seperti pulang pergi, pergi satu titik ke titik yang lain yang sifatnya harian atau rutin. Umumnya seperti kegiatan pulang-pergi ke kantor, ke sekolah, belanja tiap pagi, dan sebagainya. Ga harus di rute yang sama sih, kalau hampir setiap hari berkendara dan ada pola yang terbentuk, ya bisa disebut itu kegiatan commuting. Nah sepedanya namanya commuter bike.

London Taxi, Classic Road 700C. Source: IG @londontaxibikeid
Ciri Comuter Bike
Jadi dengan fungsi seperti yang sy jelasin di atas, sebenarnya sepeda model apa aja bisa dipakai sebagai commuter bike. Mau Roadbike, MTB, Hybrid, Folding, Minivelo… termasuk Electric Bike, kalau dipakai cummuting ya sah-sah aja disebut commuter bike. Namun seiring waktu, karena tuntutan fungsi semakin spesifik untuk kepentingan jalanan dan aktifitas di lingkungan urban, maka commuter bike punya ciri ideal tersendiri.
Untuk mengakomodir fungsi commutingnya, maka spesifikasi sepeda didesain mengarah ke ciri tertentu. Geometri, ukuran ban, tipikal drivetrain, komponen pelengkapnya bahkan termasuk aksesorinya punya ciri yang spesifik. Berikut ciri sepeda komuter (commuter bike):
- Posisi berkendara yang relatif tegak. Commuter bike tidak didesain agresif, karena tidak untuk kompetisi atau sport. Sepeda ini relatif lebih santai, pengendaranya lebih menikmati angin sepoy dan view jalanan kota atau dalam fungsi lain sedikit ngebut untuk absen di kantor atau ngirim barang seperti fungsi kurir. Intinya, sekalipun difungsikan untuk agresif tapi commuter bike punya khas geometri yang membuat postur pengendaraan relatif tegak.
Braderian: Bafang HR Series, tipe motor listrik cocok untuk city, touring, dan commuter.
Untuk mendukung gaya riding yg tegak, biasanya handlebar dibuat lebih tinggi, bisa dari pilihan stem atau handlebarnya. Misal pakai cruiser bar, swept-back handlebar, riser-bar atau setidaknya flatbar. Walau ada juga yg pakai dropbar, boleh aja sih.. sekalian biar gaya — maka arahnya seperti speed utility.
Contoh commuter bike yang menggunakan Swept-back handlebar
- Ukuran dan jenis ban yang lebih cocok di aspal/paving. Commuter bike relatif pakai ban yang lebih tipis, relatif lebih tipis daripada MTB (pastinya) tapi relatif lebih lebar dari road bike atau biasanya sama seperti 700Cx28C all-rounder roadbike. Karena commuter bike lebih seringnya dipakai di lingkungan urban, kalau mengacu ke ukuran 700C biasanya ada di rentang 700x25C hingga 700x28C — ini sifatnya rekomendasi ya, bukan wajib. Kadang ada juga yang ganti hingga 700x40C biar enak juga masuk ke jalur gravel. Saya pastikan tidak ada aturan baku untuk commuter bike ya, termasuk ban — kreatifitas pengguna terkadang bisa menghasilkan masterpiece atau keunikannya atau alternatif baru, ada saja yang memakai ban MTB dipasang pada commuter bike mereka, dan ini juga sah!
Contoh model grip ban yang cocok untuk commuter bike
Commuter bike juga sering menggunakan ukuran 26″ — diamater lebih kecil maka manuver lebih lincah. Ga selalu ban 26″ ke atas ya, pilihan commuer bike juga bisa pakai ban 24/20″ yg biasanya dipakai minivelo dan folding bike. Contoh seperti mini-cargo bike besutan merek Tern — desain seperti ini juga tepat difungsikan untuk commuting.
Tern GSD, mini-cargo bike yang serba guna juga bisa dipakai commuting.
- Punya carrier. Ini perangkat tambahan yg ga wajib, tapi akhir-akhir ini seolah menjadi wajib buat commuter bike. Sepeda jadi lebih klasik, lebih kalcer, lebih keren aja dan secara fungsi punya banyak benefit. Carrier bisa buat naruh barang atau tas bahkan konsep seperti Tern GSD juga bisa buat boncengin anak. Ga semua carrier bisa dipakai boncengan, tapi ada yg berfungsi ganda, buat boncengan sekaligus carrier, kalau e-bike ada yg dipakai buat naroh baterai. Carrier bisa di bagian belakang atau depan sepeda, disebut juga rear atau front-rack. Terlepas dari fungsinya keberadaan carrier ini menambah sepeda semakin gaya seolah commuter ga maksimal kalau ga pakai carrier.
Commuter bike dengan memasukkan element MTB, menggunakan ban MTB, flatbar dan front-rack. Photo Credit: Blue Lug, Crust Bikes
- Lebih banyak komponen keselamatan. Karena sering difungsikan untuk ngantor, kemudian rute yang dilalui biasanya trafficnya tinggi dimana keselamatan berkendara jadi aspek lebih penting. Biasanya commuter bike dilengkapi dengan perangkat keselamatan tambahan seperti bel, lampu, cat-eye/reflektor — walaupun ini sebenarnya sudah default ya (kadang sudah bawaan pabrik) tapi biasanya perangkat ini menjadi aksesoris yang punya daya tarik tersendiri, sehingga banyak yang mencari alternatif komponen yang secara looks bikin sepeda makin unik.
Front lamp
- Fender menjadi ciri khas… Sama seperti carrier, keberadaan fender ini sebenarnya juga bukan hal yang wajib. Tapi belakangan ini fender jadi aksesoris yang diburu karena manambah gaya, selain fungsinya yg juga vital — terutama di masa-masa hujan seperti sekarang ini. Fender adalah malaikat penjaga dari amukan cipratan air, komponen yang akan membuat baju brader sampai kantor tetep kering.
Fender dan Rear Rack pada Commuter/ City Bike
- Kombinasi drivetrain untuk performa-rata rata. Lagi saya sampaikan ya, Commuter bike tidak untuk agresif dan kompetisi, jadi biasanya komposisi kecepatan pada drivetrain itu standar aja. Biasanya serba tanggung (bagi yang berekspektasi wahh), misal Speed 3×7, 3×8, 2×8 atau kalau pilihan single chainring biasanya 1×7 atau 1×8. Default dari pabrik biasanya di formula seperti itu, tapi itu ga jaminan ya. Merek lain yang lebih mahal ada juga yang pakai kombinasi 1×10, 1×11 .. ya sah-sah aja tergantung dompet Brader, tapi inti maksud saya, Brader jangan berkecil hati kalau budget pas2an — karena commuter bike harusnya ga perlu spek sultan.Malah ada aja yang pakai fixed-gear buat commuting. Fixed-gear juga lazim dipakai commuting. atau setidaknya terinpirasi dari gaya fixed gear kemudian dimodifikasi mengarah ke commuter bike, dan ini biasanya keren banget — tampil kalcer.
Chainring juga ga perlu gede-gede.. untuk ban 26″ dan 700C biasanya pakai single-chainring ukuran rentang 36T sampai mentok 40T. Untuk yang minivelo/folding bisa pakai yang lebih gede misal 43T.
- Bebas Rim/ Disc-Brake. Kalau fixed-gear.. ga pake rem tangan. Tapi secara umum pilihan ada di dua macem tipe rem yaitu Rim brake (Calliper, V-Brake) dan Disc-brake. Seiring waktur disc-brake memang semakin banyak diaplikasikan ke urban bike, karena secara performa sangat bagus, harganya juga makin terjangkau. Tapi sebagian orang, rim-brake tetap di hati. Rim-brake membuat tampilan lebih minimalis, kalau commuter dibuat klasik — pakai rim-brake lebih bisa menunjang. Brader pilih mana?
Sementara itu, mungkin masih ada ciri khas Commuter bike yang belum saya sebutkan, silahkan Brader bisa tambahkan informasi di kolom komentar.. silahkan juga kalau mau diskusi. Versi video juga sudah kami upload cek juga di channel Youtube OM BRADER ya www.youtube.com/@om_brader_
BACA JUGA:
[…] Previous […]
Terimakasih infonya gan, berarti saya kayaknya mau incer type commuter utk keperluan PP ke sekolah, emang lagi nyari yg nyantai, dan ga bikin keringetan saat tiba d lokasi, juga ga bikin kaki dan pinggang sakit…
Type commuter bike yg ramah d kantong tapi mencakup keinginan saya kira2 apa gan? Yg bisa awet
coba cek Genio Folkzy deh, barusan rilis tipe terbaru tuh mungkin cocok.
[…] sepeda, sambil menjaga keindahan lingkungan sekitarnya. Terutama sepeda urban atau tipe seperti sepeda komuter, hybrid, minivelo dan folding bike akan relevan dengen ide […]