Kendaraan listrik memang menjadi solusi yang menjanjikan untuk mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca di lingkungan kita. Kendaraan listrik yang paling populer adalah mobil listrik. Mobil listrik menggunakan baterai untuk menggerakkan motor listrik yang menggerakkan roda, sehingga tidak ada emisi gas buang selama mobil berjalan, begitu juga dengan sepeda motor/ skuter listrik. Sepeda listrik adalah sepeda yang dilengkapi dengan motor listrik dan baterai untuk membantu pengendara dalam mengayuh sepeda. Sepeda listrik lebih mudah digunakan di daerah berbukit atau untuk perjalanan jauh. Ditengahnya ada electric moped. Kendaraan umum yang digadang-gadang mengurangi polusi adalah bus listrik. Sekarang beberapa negara maju juga sudah mulai menggunakan truk listrik. Kapal listrik menggunakan motor listrik dan baterai untuk menggerakkan baling-baling atau propeler, sehingga tidak ada emisi gas buang selama kapal berjalan. Banyak hal positif pada kendaraan listrik, namun seperti teknologi lainnya, kendaraan listrik juga memiliki dampak negatif yang mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang.
Berikut ini adalah dampak negatif penggunaan kendaraan listrik:
- Pencemaran lingkungan di perairan — Dalam proses pembuatan baterai kendaraan listrik, banyak sekali logam dan mineral yang digunakan, seperti kobalt, nikel, dan lithium. Pengambilan mineral-mineral tersebut menghasilkan limbah dan dampak lingkungan yang serius. Sebagai contoh, peleburan nikel yang semakin gencar untuk memenuhi permintaan baterai ke depan akan menjadi industri primadona bagi usaha pertambangan di Indonesia. Sayangnya di sisi lain peleburan untuk menjadi nikel baterai juga berpotensi berdampak negatif yaitu limbah asam dalam jumlah besar yang penuh dengan logam berat. Lingkungan perairan bisa menjadi sasaran. Milyaran ton limbah beracun bisa saja dibuang ke perairan segitiga terumbu karang (coral triangle), rumah bagi keanekaragaman karang dan ikan karang tertinggi di dunia. Para aktivis dan peneliti lingkungan sudah lama khawatir bahwa industri kendaraan yang akan bertransformasi menjadi “lebih ramah lingkungan” akan mengorbankan kehidupan laut di Segitiga Terumbu karang. Semoga ilmuwan dan semua yang terlibat segera menemukan solusi atas potensi permasalahan ini.
- Baterai sulit didaur ulang! — Baterai kendaraan listrik memiliki umur pakai terbatas, setelah itu, mereka harus dibuang dan di daur ulang. Namun, limbah dari baterai tersebut cukup berbahaya dan sulit untuk di daur ulang sepenuhnya. Perusahaan seperti Tesla mengklaim dapat mendaur ulang hingga 92% bahan di dalam baterainya dan mengatakan bahwa tidak ada yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Meskipun itu mungkin, tapi tidak sepenuhnya akurat. Semoga semakin banyak perusahaan berkomitmen untuk mengurangi biaya dan meningkatkan jumlah bahan yang dapat digunakan kembali dengan aman. Ya, teknologi terus berkembang namun saat ini bahan baterai EV (electric vehicle) yang layak didaur ulang adalah kobalt. Namun berarti masih ada lithium, mangan, dan nikel, yang tidak dapat didaur ulang secara ekonomis. Material tersebut memerlukan pemrosesan tambahan yang malah meningkatkan biaya.
- Pembangkit listrik tetap saja berkontribusi polusi berat – Walaupun kendaraan listrik tidak mengeluarkan emisi gas buang saat digunakan, pembangkit listrik yang memasok listrik untuk kendaraan listrik tersebut dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca. Baterai kendaraan listrik perlu diisi ulang menggunakan listrik. Jika sumber listrik yang digunakan adalah dari pembangkit listrik yang berbasis bahan bakar fosil, maka penggunaan kendaraan listrik akan menyumbang polusi yang masif. Sebagai gambaran , untuk membangkitkan energi listrik sebesar 1776 MWyr menggunakan ke tiga PLTU Batubara, akan dihasilkan emisi CO2 sebesar16.309 kTon CO2. Kedepan harus ada solusi untuk membangun pembangkit listrik dengan konsep energi bersih.
- Kurang efisien — Kendaraan listrik memerlukan baterai yang cukup besar dan berat untuk menjalankan kendaraan. Hal ini dapat mengurangi efisiensi kendaraan, sehingga membuat konsumsi listrik menjadi lebih tinggi. Kami sendiri percaya bahwa teknologi akan terus berkembang dan efisiensi akan semakin tinggi.
BACA JUGA:
selain manfaat, dampak negatif dari kendaraan listrik juga penting untuk dipahami. Mobil listrik kini semakin diminati sebagai kendaraan ramah lingkungan yang memiliki banyak keunggulan. Salah satu rekomendasi terbaik saat ini adalah Mobil Listrik BYD, yang hadir dengan teknologi canggih dan menjadi pilihan utama masyarakat modern yang peduli terhadap keberlanjutan dan efisiensi energi.