Pemerintah Indonesia terus getol menumbuhkan industri kendaraan listrik, diantaranya melalui percepatan program kendaraan bermotor listrik. Electric vehicles atau sering disingkat EV berbasis baterai untuk transportasi ditargetkan Presiden 2 juta sepeda motor listrik (electric motorcycle) di Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan populasi electric vehicle, pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi, salah satunya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Motor listrik sebagai kendaraan dinas, program percepatan peralihan motor listrik

Menperin optimis target 2 juta sepeda motor listrik di tanah air sangat realistis, mengingat animo dari para investor untuk membuka fasilitas produksi motor listrik cukup besar. Disebutkan sudah ada 35 pabrikan otomotif yang siap memproduksi sepeda motor listrik dengan kapasitas satu juta unit kendaraan per tahun dan ditargetkan meningkat hingga dua juta unit hingga tahun depan (2023)

 

Berapa Kapasitas Produksi Pabrik Motor Listrik di Indonesia 

Kemampuan produksi setiap pabrikan di Indonesia tentunya sangat bervariasi, dan perlu diingat bahwa kapasitas produksi tidak berkorelasi langsung dengan realisasi produksi pabrik. Pabrik United Motor, PT Terang Dunia Internusa memiliki kemampuan produksi 500.000 unit setiap tahun, namun dalam realisasinya tahun 2023 menargetkan produksi 20.000 unit. Polytron memiliki kapasitas produksi 12.000 unit per tahun. PT Hartono Istana Teknologi, perusahaan pemegang brand Polytron menargetkan penjualan motor listriknya bisa capai minimal 6.000 unit sepanjang tahun 2023. Hal ini lantaran perusahaan telah memiliki pabrik produksi motor listrik yang memiliki kapasitas produksi mencapai 12.000 unit per tahun.

Pemerintah Indonesia Membuat Standar Baterai Universal (Sharing Platform)

Upaya mendukung percepatan eksositem kendaraan listrik di tanah air, Kementerian Perindustrian sedang mempersiapkan satu standar baterai yang sama, sehingga penggunaan charging station dan swap battery akan bisa lebih mudah. Untuk mencapai target 2 juta kendaraan listrik, Kemenperin juga terus mendorong peningkatan nilai tambah produk di dalam negeri, di antaranya melalui Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 tahun 2022 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle). Dengan program keseragaman baterai dan intensif dari pemerintah terkait dengan peningkatan TKDN, harapannya ekosistem motor listrik lebih cepat terbentuk dan target 2 juta motor listrik akan tercapai.

 

Pabrikan/ Merek Motor Listrik Lokal Mendukung IBC 

Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) menandatangani nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa produsen kendaraan listrik. MoU ini terkait dengan pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik berbasis baterai (Electric Vehicle/ EV).

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, menyebutkan penandatanganan MoU tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah serta institusi terkait untuk menghadapi tantangan besar dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik yaitu infrastruktur untuk menjadi lebih terintegrasi. Diketahui bahwa baterai dari motor listrik itu 40 persen biayanya baterai, jadi IBC bisa melakukan kavling terhadap baterai motor listrik tentunya akan mengurangi biaya konsumen. Maka tujuan dari inisiasi ini adalah untuk membuat biaya konsumsi listrik pada EV menjadi lebih ekonomis.

 

Kapasitas Produksi Motor Listrik Polytron 12.000 Unit Per Tahun 

PT Hartono Istana Teknologi, perusahaan pemegang merek Polytron menargetkan penjualan motor listriknya bisa capai minimal 6.000 unit sepanjang tahun 2023. Pabrik motor listrik Polytron telah memiliki kapasitas produksi mencapai 12.000 unit per tahun. Polytron telah mengoperasikan pabrik produksi motor listrik di Sayung, Jawa Tengah sejak Maret 2023 lalu. Polytron mampu memproduksi sekitar 500 unit motor per bulannya.

Kapasitas Produksi Motor Listrik United E-Motor 500.000 unit, Akan Ekspor ke Malaysia

PT Terang Dunia Internusa (TDI), produsen motor listrik lokal United E-Motor memacu kapasitas produksi kendaraan listriknya setelah pabrik di Tangerang resmi beroperasi. Pabrik khusus motor listrik tersebut diproyeksikan memproduksi 500.000 unit setiap tahun. United E-Motor optimis, motor listriknya cepat terserap pasar jika korporasi secara strategis memperkuat aktivitas marketing ke setiap target pasar mulai dari Business to Consumer (B2C), Business to Business (B2B ) dan Government Sales Operation (GSO).

Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) juga menyebutkan, tahun 2023 produsen United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) akan merambah distribusi motor listrik ke Malaysia. Rencananya, 1.000 unit motor listrik akan diekspor ke Malaysia. Ekspor tersebut telah disepakati dalam penandatanganan kontrak kerja sama dengan perusahaan asal Malaysia, Artroniq Berhad. Tahun 2023 ekspor 1.000 unit ke Malaysia, nilai investasi awal 3 juta ringgit atau sekitar Rp 35 miliar.

 

Selis Memiliki Kapasitas Produksi 3.600 per Bulan

PT Gaya Abadi Sempurna Tbk didirikan sejak 1996, bergerak dalam bisnis kendaraan listrik (electric vehicle) khususnya moped listrik dan motor listrik dengan merek Selis. Selis memiliki kapasitas produksi hingga 3.600 ribu unit motor listrik per bulan. Perusahaan berkomitmen untuk menambah kapasitas produksi untuk mencapai target 200 ribu unit motor listrik mengaspal di jalanan Indonesia.

Direktur Utama PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), Wilson Teoh menjelaskan saat ini kapasitas 3.600 unit tersebut diproduksi dengan porsi 30 persen dari sembilan lini assembly hall yang dimiliki perusahaan. Mayoritas produksi SLIS saat ini ada di sepeda listrik.

 

Electrum Menargetkan Produksi 4.000 unit CBU Motor Listrik

Electrum, perusahaan patungan (joint venture) antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), meresmikan pembangunan pabrik motor listrik di Cikarang. Pabrik electrum tersebut dibangun di atas lahan seluas 3 hektare di Zona E Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Bekasi, Jawa Barat.

Perusahaan patungan dengan porsi masing-masing 50 persen antara GoTo dan TBS diperkirakan membutuhkan investasi hingga 1 miliar dolar AS untuk empat sampai lima tahun ke depan. Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir menyebut, nilai 1 miliar dolar AS tersebut merupakan keseluruhan investasi dari GoTo dan TBS untuk Electrum sampai empat sampai lima tahun ke depan. Pabrik Electrum akan mulai dijadikan tempat produksi motor listrik dalam satu tahun ke depan dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari motor yang diproduksi ditargetkan mencapai 40 persen.

Pada akhir 2023, pabrik Electrum dapat mulai beroperasi dengan menghasilkan 3 ribu sampai 4 ribu completely built up (CBU) motor listrik. Baterai yang digunakan masih berupa baterai swap Lithium yang perlu diganti untuk diisi ulang guna memenuhi kebutuhan mitra Gojek yang perlu mengisi ulang dengan cepat.