Pembahasan tentang tren genre sepeda di Indonesia selalu menarik untuk dibahas. Kita tau bahwa tren sepeda di Indonesia sering kali berganti-ganti. Kalo kita mundur ke 2020, di tahun itu tren Sepeda lipat lagi kenceng-kenceng-nya, berbarengan dengan ramenya sepeda Minion custom (rakit sendiri) dan Minivelo. Di tahun 2021, minat sepeda lipat dan minion tampak turun, namun tren Gravel bike tampak masih bertahan. 3 tahun terakhir ini tren Sepeda Komuter gantian meningkat, ditandai dengan wabah sepeda Federal yang tampak konsisten, termasuk produsen yang mulai meramaikan sepeda komuter seperti naik daunnya London Taxi dan Genio Folkzy.
Di luar genre sepeda tersebut, MTB (Sepeda Gunung), Road Bike dan City Bike relatif stabil-stabil aja, tidak terlihat trending maupun penurunan yang signifikan. Lanjut ke 2023 (tahun kemarin), genre Hybrid Bike mulai tampak digaungkan lagi oleh produsen, Genio merilis Sweep FX dan Sweep R, sedangkan United rilis jagoan lamanya, Felipe 1 dan 2. Nah, gimana nih tahun 2024, tren sepeda apa yang akan rame? yuk kita bahas.
Tren Sepeda 2024
1. Sepeda Listrik (E-Moped) Makin Menjamur
Dunia global memang tampak memberi perhatian lebih pada kendaraan berbasis baterai atau kendaran yang memanfaatkan energi listrik. Kendaraan listrik semakin populer, termasuk Indonesia yang menggencarkan program elektrifikasi membuat kendaraan lisrtrik makin diminati. Sejak 2023 pemerintah Indonesia telah memberikan insentif/ subsidi utuk pembelian mobil dan sepeda motor listrik.
Nah, bukan hanya sepeda motor dan mobil listrik yang semakin bertambah, moda lain yang serapan pasarnya sangat besar yaitu sepeda listrik atau moped elektrik!
Moped listrik adalah kendaraan yang secara ukuran lebih kecil dari skuter matik tapi telah dilengkapi dengan throttle (tuas gas) dan pedal kayuh, berkapasitas motor kecil (sekitar 300-600 Watt), kecepatan yang dibatasi maksimal 25km/jam dan jarak tempuh maksimal sekitar 40 km dalam sekali charge.
Moped atau sepeda listrik menjadi sangat populer sejak 2022 hingga kini. Di tahun 2024, pilihan moped semakin menarik karena kompetisi antar merek telah menguntungkan konsumen karena mereka berlomba-lomba berusaha memberikan yang terbaik. Sebut saja merek U-winfly DF7 dan D8S contoh yang sangat diminati karena harganya yang cukup miring. Genio Orby dan Easton menempati moped di kelas menengah yang mengunggulkan spesifikasi kompetitif dan fitur yang banyak. Di kelas moped yang lebih tinggi ada United Dresden dan Salvador SE punya kualitas dan desain berkelas.
2. Sepeda Hybrid Makin Populer di 2024
Ini prediksi aja ya, Hybrid Bike mungkin makin populer di 2024. Jumlahnya mungkin tidak sebanyak folding bike ketika trending di 2020, tapi setidaknya peminat hybrid bike di 2024 akan meningkat. Gini alasanya, hal ini saya kaitkan dengan tren gravel bike. Tren gravel itu lumayan bertahan lama loh, benihnya dimulai dari sekitar 2017 yg kala itu ada komunitas kecil yang mempopulerkan Cyclo-cross.
Cyclo-cross bisa dibilang gagal bertumbung di Indonesia, tapi ada efek samping positif yaitu meningkatnya kesadaran bikers tentang kerennya gravel bike. Nyatanya, gravel bike terus bertumbung dari tahun ke-tahun hingga kini. Peminatnya semakin bertambah, tapi ada juga yang sudah mulai bosan. Nah, gravellers yang mulai bosan ini tampaknya bergeser minat atau sebenarnya coba-coba aja, beralih dari pakai bawaan gravel — flared-drop-bar diganti dengan flat-bar. Gravel dengan flat-bar ini tentu saja mengingatkan kita genre yang dulu di juga pernah populer, yaitu Hybrid-bike!
Potensi populernya Hybrid-bike telah diendus lebih dulu oleh Genio dengan rilis Sweep FX di awal tahun 2023, dilanjut dengan Sweep R yang menggunakan airless tire. Genio yang dikenal juaranya pemain sepeda entry-level, berani menjadi pioner produsen yang merilis ban solid pertama di Indonesia. Justru malah sodaranya, United menyusul kemudian dengan hadirnya Felipe 1 dan 2, Hybrid-bike yang juga menggunakan ban solid (ban mati).
3. Gravel Bike Tetap Stabil
Gravel bike akan tetap diminati di 2024. Secara geometri dan beberapa aspek yang lain, sepeda gravel bisa saja disebut juga All-Rounder Roadbike, sepeda yang mengutamakan aspek kecepatan, berada di tengah antara performance & endurance road-bike, namun adaptif di medan off-road. Dengan keserba-gunaan itu, tentu saja tren sepeda gravel akan bertahan lama. Apalagi ditunjang dengan rutinnya event-event seperti Audax, Graventura, Bentang Jawa dan event gravel mikro lainnya akan membuat pecinta gravel selalu terlampiaskan hasratnya.
Pabrikan sepeda lokal juga cukup kompetitif, Gravel bike punya range harga yang sangat luas dari harga yang paling Hore sampai kelas Sultan, ready! Ada Genio Scappa yang jadi raja gravel di kelas entry-level — main di harga 2,9 sampai 4,6 jutaan, ada Polygon yang punya varian banyak dari Path X4, Path X5, Bend Series V9X | R9X | R7 dan Tambora Series G8X | G7 | G5 | G4 termasuk Marin — si pemain kuat di genre gravel. Masih banyak merek lain yang tidak saya sebutkan semuanya di sini.
4. Sepeda Komuter Buat Bike to Work!
Ada beberapa pemicu yang membuat makin populernya commuter-bike, pertama — tentang semakin banyaknya kesadaran orang untuk turut kontribusi memerangi global warming, kedua — tentang meningkatkanya keinginan menjaga kebugaran dengan menggunakan sepeda untuk kegiatan harian, ketiga — kembali populernya sepeda komuter jadul dan Federal. Lagi-lagi, Genio membuat sentilan manis dengan rilisnya Folkzy 2024 dengan setang kumis. Sepeda ini laku keras, mengulangi kesuksesan Genio Scappa. Keberhasilan Genio ini terpantau kompetitornya yaitu Element. Di akhir tahun 2024 Element membalas dengan merilis beberapa model sepeda komuter seperti Tory dan Ottawa.
Nah, dengan dukungan pabrikan memberikan banyak pilihan sepeda komuter, tentu saja 2024 akan membuat sepeda komuter semakin diminati.
5. Yeahh Fixed Gear!
Sekitar tahun 2011, fixed gear benar-benar sangat populer di Indonesia. Sepertinya tidak ada remaja yang tidak mengenal sepeda fixie! Merek yang menjadi raja kala itu adalah United Soloist! United menyediakan fullbike dengan banyak varian termasuk frameset! Nah frameset inilah yang membuat peredaran Soloist menjadi tak tertandingi. 2022 United kembali merilis Soloist dengan label tambahan “Reborn”.
Nah, tanda-tanda kembali populernya sepeda fixie (atau setidaknya terinpirasi dari Fixed Gear) kian berasa. Di jalanan semakin sering saya temui pemain fixed gear. Selain United, belum ada pabrikan lokal yang ikut meramaikan — kecuali produk sepeda dari Cina yang ya.
6. Cargo Bike, Maksimalkan Bawa Barang
Tren penggunaan cargo bike secara global makin meningkat 3 tahun terakhir ini, pun di Indonesia. Cargo bike makin diminati karena kebutuhan pengiriman barang yang mengutamakan emisi nol, bebas polusi! Mulai dari cargo bike konvensional (tanpa motor listrik) dan yang dilengkapi motor listrik (e-cargo). Varian yang paling banyak dijumpai adalah model Long John dan Compact Cargo. Long-john cargo bike memiliki wheelbase yang lebih panjang, sekitar 1900 mm dan biasanya mengadopsi front loader (bagian kargo di depan).
Compact cargo tentu saja berukuran lebih kompak, wheelbase sekitar 1200 mm, biasanya mengadopsi rear-loader tapi masih banyak juga produsen yang membuat rak kargo di bagian depan.
Genre lain yang tidak saya sebutkan, bukan berarti tidak trending. Secara volume, kategori sepeda seperti City Bike, MTB dan Roadbike biasanya cenderung stabil, maka tidak saya masukkan ke dalam list. Gimana menurut Brader, ada kategori sepeda yang belum saya masukkan ke dalam Sepeda Trending 2024?
Leave A Comment