Braderian mendefisikan kategori skuter secara ukuran menjadi: Compact, Mid-size dan Maxi Scooter. Pengkategorian tersebut mempertimbangkan panjang wheelbase dan dimensi keseluruhan. Sejak Yamaha N-Max dirilis, tren mid-size scooter semakin meningkat peminatnya. Penggunanya kian meluas, bukan hanya anak muda dan pekerja yang tadinya menjadi target utamanya, ibu-ibu kalau berangkat arisan kini juga lebih memilih ukuran mid-size seperti Yamaha N-Max.

Mid-size scooter makin diterima, Maxi Scooter juga kecipratan daya tarik, intinya skuter berdimensi bongsor kini kian digemari dan peminatnya terus meningkat. Tren teersebut sebenarnya lebih terlihat pada skuter berbahan bakar bensin (ICE), namun setelah sepeda motor listrik diterima di Indonesia, beberapa produsen juga telah mencoba mencicipi segment ini. Untuk merek lokal, diketahui telah dipeloposi dahulu oleh United T-Series, kemudian disusul Polytron Fox-R.

Nah, segmen ini rupaya semakin seksi ketika merek lokal lainya seperti Savart ikutan nyemplung. Bahkan Savart tampak menggarap lebih serius. Ini adalah cerita singkat Savart.

Pendiri Savart

William E. Taifan, Ph.D. sebagai co-founder Savart memiliki, juga menjabat sebatai Chief Executive Officer, berpengalaman sebagai Product and Business Development dan Research Engineer. Pengalaman yang lain, William saat ini juga memiliki jabatan sebagai Director of Product and Business Development, Platinum Resins Indonesia – sudah 5 tahun lebih, sejak 2019 hingga sekarang. Juga sebagai part-timer di PT Surganya Motor Indonesia (Planet Ban) sebagai Chemical Product Consultant. Di Savart sendiri, PT. Garda Energi Nasional Indonesia (GEN Indonesia), William pemegang merk Savart sejak Januari 2018.

William sendiri merupakan Doctor of Philosophy (PhD), Heterogeneous Catalysis, Chemical Engineering dari Lehigh University; dan Master of Science (MS), New Product Development, Chemical EngineeringMaster of Science (MS), University of California, Berkeley 2013 – 2014.

Garry Surya Putra Taifan, Ph.D. sebagai Chief Operating Officer, Ph.D. dalam Process Systems Engineering dari Universitas Princeton. Sepanjang hari, kedua petinggi Savart ini terlibat dalam diskusi strategis mengenai kolaborasi masa depan, pengembangan produk, dan peningkatan rantai pasokan.

 

Asal Nama Savart 

Dalam kesempatan wawancara dengan Kompas, William E. Taifan, CEO PT Garda Energi Nasional Indonesia mengatakan, nama Savart diambil dari nama seorang ilmuan. “Savart itu adalah ilmuan yang menemukan korelasi medan magnet dan motor listrik. Jadi dia yang benar-benar dari inti penggeraknya medan listrik, dialiri listrik,” William menjelaskan pada pertemuan di di Tangerang, 26/10/2023.

Félix Savart adalah seorang fisikawan dan matematikawan Prancis yang terkenal karena penemuan Hukum Biot-Savart bersama Jean-Baptiste Biot, yang menghubungkan medan magnet dengan arus listrik yang menjadi sumbernya. Savart juga terkenal dalam bidang akustik, terutama dalam studi instrumen musik seperti biola, dan mengembangkan alat seperti roda Savart untuk menguji rentang pendengaran manusia. Felix Savart lahir pada 30 Juni 1791 dan meninggal 16 Maret 1841 di Perancis.

William mengatakan, Savart mendesain skuter listrik dari nol dan mengembangkan komponen elektrik serta mekanik secara mandiri. Perusahaan Savart sudah berdiri sejak 2018 dan selama itu terus mengembangkan motor, berinvestasi besar dalam riset dan pengembangan (R&D), bersama para engineer terbaik dari lulusan universitas terkemuka di Indonesia.

William menambahkan “Untuk memastikan tingkat kualitas yang tinggi, Savart EV menjalin kerja sama dengan produsen chip internasional yang juga memasok komponen untuk perusahaan otomotif global terkemuka seperti Tesla. Hal ini menggaransi bahwa kualitas produk Savart EV setara dengan yang terbaik di Asia,”

 

Manufaktur Savart

Savart memposisikan diri sebagai manufacturer bukan hanya sekedar merakit sepeda motor listrik. Apa perbedaan manufaktur dan perakitan? Savart menjelaskan, perakitan hanya menerima barang dari part yang perlu dirakit dan menyatukan menjadi satu bagian; sedangkan Savart juga kami memproduksi tooling (molding), rangka, part aluminium, komponen elektronik, dan bahkan plastik. Savart melakukan beberapa tambahan alur untuk memastikan kualitas kontrol yang sempurna.

Savart memiliki fokus utama pada Riset dan Pengembangan, yang mencakup tiga aspek penting: Ideasi, Hard Engineering, dan Prototyping. Proses ini dimulai dari tahap konseptual, seperti sketsa dan gambar teknik, hingga pengembangan prototipe mekanis. Dalam menjalankan proses ini, pabrik Savart mengandalkan teknologi dan peralatan terkini, termasuk penggunaan mesin metalworking dan teknologi 3D printing untuk menciptakan prototipe yang fungsional.

Selain itu, Savart memiliki peralatan uji mandiri yang memungkinkan kontrol presisi hingga 1/100 mm pada setiap komponen yang dihasilkan. Komponen utama juga diverifikasi menggunakan alat pengujian berakurasi tinggi, memastikan setiap bagian memenuhi standar kualitas tertinggi. Hal ini menunjukkan komitmen Savart terhadap inovasi dan keunggulan dalam setiap produk yang dikembangkan.

Savart Kolaborasi dengan Perusahaan Otomotif Lokal dan Global 

Tak tanggung, Savart menjalin kerjasama dengan produsen chip internasional yang juga memasok komponen untuk perusahaan otomotif global terkemuka seperti Tesla. William memang tidak menyebut pemasok komponen tersebut, namun dengan klaim tersebut mengindikasikan bahwa Savart tidak hanya ingin memposisikan diri sebagai pemain lokal, namun juga memiliki visi jauh kedepan.

Dalam kesempatan selanjutnya Savart juga kolaborasi dengan pemain otomotif lokal yaitu Planet Ban. Savart Motor gandeng Planet Ban,  kolaborasi purna jual dan uji ketahanan 3.000 Km di Jawa-Bali pada bulan November 2024. Kolaborasi purna jual Savart bersama Planet Ban memungkinkan pelanggan mendapatkan layanan pemeliharaan dan penggantian suku cadang di beberapa lokasi Planet Ban di Indonesia. Bayangkan, dengan lebih dari 1100 toko Planet Ban tersebar di seluruh Indonesia, tentuk hal ini membuat 2 korporasi ini akan memberikan layanan ke konsumennya menjadi lebih baik.

Dalam campaign program tersebut, Savart juga menyelesaikan uji ketahanan berkendara sejauh 3.000 km pada model Savart S-1P. Uji ketahanan ini untuk membuktikan ketangguhan dan kualitas kendaraan di berbagai medan berat.

Melalui kemitraan tersebut, untuk saat ini pelanggan Savart dapat mengakses layanan pemeliharaan kendaraan di delapan toko Planet Ban di Jakarta. Lokasi toko yang melayani purna jual Saavart dapat diakses melalui aplikasi pendamping, memberikan kemudahan bagi pengguna untuk menemukan lokasi servis terdekat dengan cepat.

Produk Perdana Savart, S-1P

Sebagai produk awal Savart di Indonesia, tipe S-1P hadir dengan desain yang mengingatkan pada skuter listrik premium seperti BMW CE 04 dan Sunra Dream. Dengan wheelbase sepanjang 1525 mm, atau sekitar 150 mm lebih pendek dari BMW CE 04 — Savart S-1P berada dalam kategori Maxi Scooter. Dimensi ini memberikan kesan bodi yang memanjang dan ergonomis, cocok untuk gaya berkendara yang santai dan nyaman, terutama untuk perjalanan jarak jauh. Namun, ukuran yang bongsor ini juga membuatnya kurang ideal untuk manuver cepat di lalu lintas perkotaan yang padat.

Secara visual, desain body Savart S-1P memiliki kemiripan dengan BMW CE 04, yang di Indonesia dijual dengan harga mulai dari Rp 418 juta. Sebagai perbandingan, Savart S-1P dibanderol jauh lebih terjangkau, yaitu Rp 58 juta. Dengan selisih harga yang besar, pertanyaannya: apakah skuter ini menawarkan nilai yang menarik?

 

Kendali Lebih Stabil Berkat Mid-Drive

Salah satu keunggulan teknis Savart S-1P adalah penggunaan sistem Mid-Drive, yang memberikan distribusi beban lebih seimbang dan pusat gravitasi yang ideal. Fitur ini menjadikan skuter lebih mudah dikendalikan, terutama saat bermanuver.

Dari segi performa, Savart S-1P dilengkapi motor listrik rated power 4000W dengan max power mencapai 14.000W. Dipasangkan dengan baterai Li-ion NMC 72V 65Ah, skuter ini mampu melaju hingga kecepatan maksimum 120 km/jam. Secara spesifikasi, angka ini setara dengan maxi scooter listrik lain seperti Sunra Dream dan BMW CE 04, menjadikan Savart S-1P pilihan yang kompetitif di kelasnya.

Dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan pesaingnya, performa yang cukup mumpuni, dan teknologi Mid-Drive, Savart S-1P menawarkan alternatif menarik untuk mereka yang mencari skuter listrik premium tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Siap mencobanya?

 

Savart S-1P  Punya Torsi Badak!

Savart S-1P memiliki performa dengan spesifikasi seperti Daya Maksimum 18,7 hp, Torsi Maksimal 250 Nm, Kecepatan Maksimum 120 km/jam, Akselerasi 0–60 km/jam dalam 5 detik, dan kemampuan menanjak hingga 30° (50%) menawarkan performa yang impresif.

Jika dibandingkan dengan sepeda motor berbahan bakar bensin (Internal Combustion Engine/ICE) dalam kelas yang setara, motor listrik Savart S-1P menunjukkan keunggulan yang signifikan di beberapa aspek utama.

Di atas kertas, torsi maksimal 250 Nm adalah angka yang sulit dicapai oleh motor ICE dalam kategori serupa. Sebagai perbandingan, Yamaha Aerox saja memiliki torsi maksimal 13,9 Nm pada 6.500 rpm.

Torsi 250 Nm klaim dari Savart tersedia secara instan di motor listrik, memungkinkan akselerasi cepat dan kemampuan menanjak yang luar biasa. Bandingkan dengan skuter ICE 150 cc yang rata-rata hanya menghasilkan torsi 11–14 Nm. Dalam hal ini, motor listrik jelas menang telak.

Namun, pada sisi daya maksimum, motor listrik ini dengan 18,7 hp lebih mirip dengan motor ICE berkapasitas 150–200 cc. Artinya, meskipun torsi unggul, kecepatan puncaknya cenderung setara atau sedikit lebih rendah dibandingkan beberapa motor ICE sport 200 cc yang mampu menembus 130–140 km/jam.

Akselerasi dari 0–60 km/jam dalam 5 detik juga membuktikan kecepatan respons motor listrik, yang biasanya sulit ditandingi oleh skuter ICE. Bahkan skuter matik premium membutuhkan waktu lebih dari 6 detik untuk jarak ini.

Kemampuan menanjak Savart S-1P 30° atau 50% gradien juga menjadi poin plus yang jarang dimiliki motor ICE biasa. Motor listrik ini jelas lebih tangguh di medan ekstrem, cocok untuk digunakan di area berbukit atau perkotaan dengan tanjakan curam.

Namun, performa tinggi motor listrik sering kali diikuti oleh keterbatasan jarak tempuh dan durasi pengisian daya, yang menjadi tantangan dibandingkan pengisian bahan bakar motor ICE yang lebih cepat dan fleksibel.

 

Diperkenalkan di Indonesia IMOS 2023

Diperkenalkan pertama kali di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2023, Savart Motors, produsen kendaraan listrik lokal, langsung mencuri perhatian dengan komitmennya terhadap inovasi dan kualitas. PT Garda Energi Nasional Indonesia (Savart EV) tidak hanya merancang skuter listrik dari awal, tetapi juga mengembangkan sendiri komponen elektrik dan mekaniknya. Investasi besar dalam Riset dan Pengembangan (R&D) menunjukkan keseriusan Savart dalam menghadirkan produk yang unggul dalam kualitas, keamanan, dan kenyamanan.

Karya Lokal, Standar Global
Savart S-1 adalah representasi nyata dari keahlian anak bangsa yang mengedepankan kualitas sebagai prioritas utama. Semua aspek, mulai dari desain hingga komponen teknis, dirancang oleh talenta terbaik lulusan universitas terkemuka di Indonesia. Produk ini didukung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 60%, menjadikannya salah satu skuter listrik paling lokal di kelasnya.

Komitmen terhadap standar global juga tercermin dari kemitraan Savart dengan produsen chip internasional yang biasa memasok merek otomotif besar seperti Tesla. Hal ini memastikan bahwa kualitas produk Savart S-1 setara dengan standar terbaik di Asia.

Mendukung Mobilitas Berkelanjutan
Savart memiliki visi jangka panjang untuk mempercepat transisi menuju kendaraan listrik yang ramah lingkungan di Indonesia. Dengan fokus pada mobilitas yang lebih hijau, aman, dan efisien, perusahaan ini juga aktif mendukung inisiatif pemerintah untuk elektrifikasi kendaraan, termasuk memanfaatkan subsidi pemerintah untuk skuter listrik.

Kemudahan Layanan dan Sistem Swap Baterai
Savart S-1 juga menawarkan kemudahan melalui layanan purna jual yang kuat. Berkat kerjasama strategis dengan Planet Ban, pengguna dapat menikmati ekosistem pertukaran baterai (battery swap) dan jaringan layanan yang luas di seluruh Indonesia. Dengan sistem ini, pelanggan dapat berkendara tanpa khawatir tentang durasi pengisian daya, menjadikannya solusi praktis untuk mobilitas sehari-hari.

Dengan investasi besar dalam teknologi lokal dan dukungan ekosistem yang kuat, Savart membuktikan bahwa kendaraan listrik berkualitas dunia dapat lahir dari keahlian lokal. Savart S-1 tidak hanya menjadi simbol kebanggaan nasional, tetapi juga langkah maju menuju masa depan mobilitas yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

Link informasi: