Kali ini Braderian kedatangan produk untuk di test dari lineup sepatu sepeda merk Shimano, tipe Shimano AM9 cleat yang merupakan lineup tertinggi Shimano di segmen grafity shoes. Sebenarnya lineup ini sudah dikeluarkan shimano sejak tahun 2016 silam, namun mungkin “hobi” pabrikan yang konsen di sektor drivetrain menjadikan lineup apparelnya tak sering berganti tipe setiap tahunnya. Impresi pertama kami setelah membukanya dari kardus adalah “mirip tipe AM45”, untuk tipe ini sebelumnya sudah pernah kami pakai. Kesan grafity langsung ketara di shimano AM9 ini, velcro di bagian punggung kaki untuk menutup tali sepatu agar tak terekspose yang tentu akan sangat rawan tersangkut chainring crank ataupun obstacle di lintasan.
Bobot yang lebih ringan dari shimano AM45 pun jadi pandangan kami sewaktu memegangnya, lebih ringan setengah kilo lebih (464 gram untuk AM9) dari AM45. Untuk perbandingan kedua sepatu ini sama-sama memakai ukuran 44, dan itu menjadikan handling sedikit lebih ringan karena bobot sepatu yang lebih ringan yang berimbas pada peforma pedaling.

Bentuk grip knob segi lima menjadikan cengkraman sepatu lebih mantap
Kami bertanya-tanya soal bagian apa yang mampu mengurangi bobot sepatu sedemikian banyak, ternyata di bagian bahan sepatu terutama bahan atas sol memakai bahan EVA Foam yang cukup ringan dari segi bobot dan ini berbeda dari sebelumnya yang terlihat “bulky” hingga bobot membengkak, namun untuk kekakuan nampaknya Shimano perlu meredesain EVA foam apakah cukup stiff jika dibanding bahan yang dipakai AM45 yang menurut Braderian lebih stiff namun memang urusan bobot menjadi pertimbangan.
Kita bergeser ke bagian sol dan mekanisme cleat sepatu ini, bagian bawah sepatu cukup memberikan grip ketika diajak berjalan di medan yang terjal. Bentuk tonjolan grip sol yang berbentuk hexagonal cukup bisa diandalkan di medan berbatu sekalipun tanpa kehilangan grip. God job!

Tetap memakai tali sepatu dan dipadu dengan velcro yang sebagai protector dan waterblock
Urusan cleat system shimano memang pionir urusan pedal paten di genre MTB lewat SPD (shimano pedaling dinamic)-nya, kali ini cleat channel yang dibikin sedikit lebih luas model penampangnya sehingga cukup match dan nyaman ketika Braderian padukan dengan pedal Shimano XTR Trail sewaktu mengetesnya. Brader harus pas sewaktu setup cleat brass di sepatu agar tak terjadi kesalahan posisi yang bisa mempengaruhi peforma pedaling dan bisa berakibat cidera jika salah posisi, namun diluar itu bentuk rongga yang lebar tadi di bagian cleat menjadikan posisi pedal yang menempel di cleat menjadi lebih luas.
Waterresistance pun jadi poin bahasan Braderian sewaktu mengetes Shimano AM9 ini, memang bukan dirancang untuk tahan terhadap guyuran air, namun di kasus tertentu yakni berupa guyuran air ringan di track cukup mampu diatasi oleh bagian atas sepatu yang memang berbentuk tertutup sehingga mampu menghalau air masuk kedalam sepatu. Tetapi jangan kuatir, berhubung bahan yang dipakai mampu mengurangi bobot, tentu lebih simpel karakter bahan sepatu dan menjadikannya cepat kering bahkan jika dicelup ke sungai. Selain itu sisi proteksi pun tak ketinggalan di sepatu ini, tetap mengadopsi bentuk asimetris di bagian ankle yang bertujuan memberi proteksi lebih di bagian belakang sepatu, dan kali ini penambahan reflektor yang patut jadi pertanyaan Braderian engingat sepatu ini pure mountainbiking dan mungkin menurut shimano tak salah juga kalau sepatu ini diajak komuter. Bagian depan sepatu pun juga sama, dibuat agak tebal di bagian ujung sepatu yang memang lagi-lagi untuk proteksi lebih.
Overview
Kesimpulan Braderian soal lineup Shimano AM9 ini cukup impresif dan inovatif, dari segi bobot, proteksi dan pefroma sepatu sangat rekomendasi untuk brader yang mengingkan peforma pedaling yang optimal diatas sepeda tanpa mengorbankan effort lebih. Dengan banderol sekitar 1,4 juta rupiah tak salah jadi daftar incaran di awal bulan. Good job Shimano!
Foto:dok Braderian
Leave A Comment