Seringkali ada komunikasi di forum, seorang rider menanyakan berapa ukuran BCD? Tujuannya untuk menggantri crank, atau sebenarnya yang dimaksud adalah mengganti chainring. Sebelum kita pahami tentang BCD, mari kita pahami anatomi Crankset. Berdasarkan keterangan pada gambar di atas, berikut adalah penjelasan tiap bagiannya.

 

 

Chainring adalah gear pada bagain depan yang terhubung dengan crank-arm dan pedal. Bedakan dengan cogs, gear yang ada di roda belakang. Chainring dengan diameter besar lebih cocok untuk bersepeda dengan permukaan datar, chainring yang lebih kecil digunakan untuk jalan tanjakan. Chainrings ada beberapa pilihan umum, yaitu single-chainring, double-chainring, dan triple-chainrings. Sepeda dengan single chainring atau one by atau 1x biasanya sepeda dengan kebutuhan atau genre khusus. Misal seperti sepeda downhill, all mountain dan folding bike. Punya karakter yang lebih spesifik dengan sedikit pilihan gear ratio. Biasanya single chainring dipasangkan dengan ukuran sprocket 10-50T . Hal ini dirasa efisien supaya sepeda single chainring masih bisa untuk mendapatkan kecepatan sekaligus kayuhan yang ringan secara rata-rata.

Dengan memahami single-chainring, tentunya kita akan tau bahwa double dan tripple chainring digunakan untuk mendapatkan variasi kecepatan yang lebih luas. Contoh, sepeda dengan triple chainring yang umum adalah 21 speed (3×7), 24 speed (3×8), 27 speed (3×9), 30 speed (3×10). Triple chainring memiliki lebih banyak pilihan gear ratio dengan rentang gear ratio yang lebar.

 

 

Crank Arms adalah bagian lengan dari crank yang terhubung dengan pedal. Pesepeda profesional atau antusias akan sangat memperhatikan ukuran panjang crank arms karena juga akan beperngaruh dengan performa. Tapi jika Brader, pesepeda casual yang menggunakan sepeda cukup untuk kebugaran, Brader bisa abaikan pengukuran/pemilihan ribet dari panjang crank arm. Tapi faktanya, panjang engkol yang benar dapat meningkatkan kinerja biomekanik dan mengurangi risiko cedera.

Perhitungan crank-arm length adalah jarak antara titik tengah bottom-braket dan titik tengah pusat sumbu pedal. Panjang yang paling umum adalah 170 – 175 mm, tetapi dimungkinkan juga Brader menemukan panjang engkol antara 165-180 mm di pasaran.

 

 

Bottom Bracket adalah komponen berupa rumah dari bearing dan axle dimana crank-arm terhubung, poros tendah dari mekanisme pedaling. Posisi bottom-bracket ada di pertemuan antara seat-tube dengan down-tube yang disebut bottom bracket-shell. Nah, si bottom-bracket atau orang sering menyebutnya dengan BB berada di dalam bracket-shell. BB hampir selalu menjadi topik yang menarik bagi seseorang yang ingin upgrade atau ganti karena BB juga punya usia yang seiring waktu bisa rusak. Bagian BB yang paling penting adalah bearing. Bearing adalah bantalan untuk putaran as (axle) pedal/crank sehingga as akan selalu berputar dengan lancar/loncer. Kita akan bahas lebih detail tentang BB di artikel yang lain.

 

Genio MTB/XC Hardtail M702 dengan Single Chainring

Crankset

Secara umum orang banyak menyebutnya Crankset, Crank atau Chainset (di Inggris) adalah bagian komponen dari drivetrain sepeda yang mengubah gerakan pedaling (gowes) kaki pengendara menjadi gerakan rotasi yang digunakan untuk menggerakkan rantai atau belt, yang pada gilirannya menggerakkan roda belakang. Secara umum terdiri dari satu atau lebih chainrings atau chainwheels yang melekat pada cranksarm, crank-spider, dan bottom-bracket

Bold Circle Diameter/BCD

adalah diameter lingkaran yang melewati pusat semua baut pada chainring. Dalam gambar di atas BCD adalah garis imajiner A. BCD umumnya menggunakan satuan milimeter. Istilah lain untuk BDC adalah PCD (Pitch Circle Diameter).

Sangat penting untuk mengetahui BCD dari crankset ketika Brader ingin mengganti chainring dengan yang baru atau menambahkan chain-guide.

BCD berguna untuk menentukan cocok-tidaknya antara Crank dan Chainring yang akan dipasangkan, perbedaan angka BCD akan menyebabkan kedua parts tersebut tidak bisa dipasang. Umumnya angka BCD dicetak oleh produsen tepat pada metal chainring seperti pada contoh gambar di atas. Terkadang dicap atau diukir di sisi depan atau belakang chainring.

Jika tidak ada keterangan informasi pada chainring, Brader bisa mengukurnya sendiri. Jika pada chainring terdapat 4 baut tentu mudah untuk mengukur sendiri karena garis imajiner saling tegak lurus, tapi jika pada chainring terdapat 5 baut maka untuk mengukurnya akan lebih butuh effort. 

Mengukur Sendiri BCD 

Masih menggunakan panduan pada gambar di atas, maka ada 2 parameter yaitu angka mm pada jarak A dan B. A adalah BCD (Bolt Circle Diameter) sedangkan B adalah jarak/panjang terdekat antara 2 titik pusat lubang baut. Dengan menggunakan rumus trigonometri, Brader bisa menemukan angka A hanya dengan mengetahui angka B.

Untuk mengetahui nilai nilai B (jarak antara bolt) gunakan saja penggaris atau atau meteran yang menggunakan satuan mm (milimeter). Hitung, nilai A (BCD) = B / sin(180/n), jika rumusnya lebih disederhanakan lagi maka gunakan rumus berikut:

  • Untuk 3 bolts chainring: A = B x 1.155
  • Untuk 4 bolts chainring: A =B x 1.414
  • Untuk 5 bolts chainring: A =B x 1.701

Ada cara lain mengetahui angka BCD adalah dengan melihat list tabel berikut:

 

Jumlah Bolt B = Bolt-to-Bolt (mm) A = BCD (mm) Penggunaan Umum
5 34.3 58 Compact MTB triple – inner
4 45.3 64 Standard MTB – inner
5 43.5 74 Compact Road double/triple – inner
4 56.6 80 SRAM MTB double – inner
3 74.5 86 FSA 3-bolt
4 62.2 88 XTR M985 – inner/outer
5 53.3 92 Dura Ace 7800/Ultegra 6700 triple – inner
5 55.4 94 Compact MTB triple – middle/outer
4 72.1 102 XTR M960 – inner
4 73.6 104 Standard MTB – middle/outer
5 64.7 110 Compact Road double/triple – middle/outer
4 84.9 120 SRAM MTB double – outer
5 76.4 130 Standard Road double – inner/outer
5 79.5 135 Campagnolo Road – inner/outer
5 84.6 144 Track
4 103.3 146 XTR M960 – outer
Data di atas diadopsi dari tabel informasi qbp.com. Jika Brader masih ragu dengan perhitungan manual, kami sarankan kotak produsen sepeda saja.