Lebih tangguh dari road bike dan lebih cepat dari MTB. Gravel bikes memberikan opsi yang menarik bagi rider yang ingin bersepeda on-road dan off-road sekaligus!
Tergantung dengan bagaimana tipikal jalan yang sering brader lalui, melalui jalur aspal yang rusak terus-menerus bisa mengakibatkan headset pada roadbike bermasalah, tanjakan atau turunan yang licin akan menjadi hal yang beresiko karena traksi pada ban roadbike kurang maksimal, faktanya adalah roadbike tidak bisa melahap semua tipikal jalan. Kenyataan hingga saat ini, jika dibanding dengan negara maju, jalan aspal di Indonesia tidak banyak yang mulus, sesekali brader juga melalui aspal yang diselingi pasir atau kerikil (gravel). Nah, mungkin dengan case seperti ini brader boleh mengenal Gravel Bike
Kami sudah menerima beberapa pertanyaan tentang gravel bike, dan biasanya pertanyaan ada di sekitar: “Masuk kategori apa gravel bike itu? Apa bedanya dengan cyclo-cross dan roadbike?”
Sederhananya, gravel-bike adalah turunan dari family road bike, dia adalah kombinasi antara road-bike (tangguh di aspal/tarmac) dan cyclo-cross (adaptif di off-road hingga tanah berlumpur). Gravel bike adalah roadbike yang bisa digunakan di aspal dan off-road (tanah, berkerikil, rumput sedang).
GEOMETRI
Geometri didesain lebih relax daripada road bike, riding position brader akan dibuat lebih tegak karena headtube lebih tinggi dan head angle lebih tegak. Jarak wheelbase dibuat lebih panjang, akan membuat lebih stabil jika secara mendadak menghadapi permukaan jalan berkerikil/kasar. Gravel bike juga memiliki tipikal lebih comfort, sehingga relatif nyaman untuk jarak jauh.

Polygon Bend CX pertama kali diperkenalkan tahun 2015. The Bend CX is currently available with a Shimano Ultegra Di2 groupset, Shimano R785 hydraulic disc brakes, Novatec CXD tubeless ready wheelset, Schwalbe Racing Ralph Evo tires. Foto: roadbikereview.com
Gravel bike menawarkan clearence lebih lebar untuk bisa menggunakan wheelsize yang lebih besar. Pabrikan seperti Polygon menawarkan wheelsize 700x38C pada seri Bend RV. Berbeda dengan seri untuk urban yang memilih ban dengan profil lebih “halus”, Gravel bike memilih ban yang dengan grip yang efektif menapak offroad.

Cannondale Topstone, Gravel Bike
DISC BRAKES
Gravel bike seharusnya memang memakai disc brakes, menawarkan power lebih kuat sehingga percaya diri ketika melibas off-road. Seperti MTB yah? huhh..
BAN LEBIH LEBAR
Ukuran ban yg lebih besar menjadi ciri khas yang mudah dilihat. Dengan membuang kaliper rem pada rim (karena menggunakan disc brake), maka frame bisa mengakomodir ban ukuran besar lebih mudah. Ide membesarkan ban tidak hanya untuk tujuan comfort, tapi juga untuk mendapatkan traksi yang lebih baik pada permukaan.
Cyclo-Cross kami anggap saudara dari gravel bike yang paling dekat. Cyclo-cros mengharuskan beban yang lebih ringan karena dalam penggunaannya (biasanya dalam race) sepeda harus dimungkinkan untuk dibopong dengan berlari, hal ini yang membuatnya relatif lebih mahal karena untuk seri hi-end bisanya bermaterial carbon. Polygon sempat mengeluarkan seri Bend CX pada 2015 lalu, namun tahun ini officially tidak dipertahankan dalam katalog mereka (untuk di Indonesia).
Leave A Comment